PAGARDEWA - Di SMKN 1 Pagardewa, Kabupaten Lampung Barat, setiap pagi dimulai dengan semangat dan senyuman. Program “Penuh Semangat dan Sapa Pagi” atau PESAGI bukan sekadar rutinitas harian, tetapi menjadi denyut kehidupan sekolah yang menghidupkan semangat kebersamaan.
Setiap hari, sebelum dimulai kegiatan pembelajaran, para guru berdiri di gerbang sekolah. Mereka menyambut setiap langkah siswa dengan senyum tulus, sapaan hangat, dan semangat yang membara. Di balik gestur sederhana ini, tersembunyi makna besar: kepedulian, pembentukan karakter, dan penguatan nilai-nilai kebangsaan.
Menurut Kepala Sekolah, Bapak Indra Yurman, S.Pd., M.Pd., PESAGI bukan hanya tentang menyapa, tetapi merupakan bentuk pembiasaan positif yang menjadi bagian dari pendidikan karakter. Melalui interaksi hangat setiap pagi, siswa belajar tentang disiplin, sopan santun, dan pentingnya rasa hormat.
Lebih dari itu, program ini menjadi jembatan emosional antara guru dan siswa. Kehangatan dari sambutan pagi hari membuat siswa merasa dihargai dan diterima. Ini menjadi penyemangat awal sebelum mereka memasuki ruang kelas dan menghadapi berbagai tantangan pembelajaran.
Pendidikan karakter memang tidak selalu datang dari buku teks. Ia tumbuh dalam interaksi, dalam teladan, dalam kebiasaan yang berulang namun bermakna. PESAGI menjadi bukti nyata bahwa membangun generasi emas bisa dimulai dari sesuatu yang sederhana—sapaan tulus setiap pagi.
Di tengah dunia yang terus berubah, tradisi seperti ini adalah penanda bahwa nilai-nilai luhur masih hidup dan dijaga. SMKN 1 Pagar Dewa memberi contoh bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar, tapi juga rumah kedua yang mengajarkan tentang menjadi manusia seutuhnya. *