Radarlambar.bacakoran.co - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, berhasil mengukir prestasi membanggakan sejak bergabung pada 2023. Pria asal Kroasia itu telah mempersembahkan dua gelar juara Liga 1, menjadikannya salah satu pelatih tersukses dalam sejarah klub berjuluk Maung Bandung.
Namun, meski membawa Persib ke puncak prestasi, masa depan Hodak bersama klub belum menemui kejelasan. Kontraknya akan berakhir pada tahun depan, dan sejauh ini belum ada pembicaraan resmi mengenai perpanjangan kontrak.
Dalam sebuah pernyataan, Hodak mengakui bahwa iklim kepelatihan di Asia, termasuk Indonesia, sangat dinamis. Ia menilai posisi pelatih kerap tidak aman dan bisa berubah dalam hitungan beberapa pertandingan.
“Setiap pelatih pasti ingin pekerjaan jangka panjang. Tapi kita tahu, di Asia dan Indonesia, dua atau tiga kekalahan bisa membuat pelatih langsung diberhentikan,” ujarnya.
Meski demikian, pelatih berusia 54 tahun itu merasa nyaman berada di Bandung. Ia memuji fasilitas tim dan atmosfer positif yang dirasakan sejak awal kedatangannya. Hodak juga menegaskan bahwa keputusan mengenai masa depannya tetap berada di tangan manajemen.
“Saya senang berada di Persib, dengan semua fasilitas dan dukungan yang ada. Tapi untuk masa depan, saya tidak bisa memastikan,” katanya.
Lebih jauh, Hodak turut mengapresiasi perubahan perilaku positif dari para Bobotoh, sebutan untuk pendukung Persib. Ia melihat suporter kini lebih tertib dan mendukung dengan cara yang lebih konstruktif. Meski begitu, ia tetap mengingatkan pentingnya menghindari tindakan yang merugikan klub secara finansial.
“Sekarang Bobotoh sudah banyak berubah. Saya berharap situasi ini terus membaik. Uang yang dikeluarkan untuk sanksi, seperti flare, seharusnya bisa digunakan untuk keperluan lain—seperti mendatangkan pemain baru atau meningkatkan fasilitas latihan,” jelasnya.