Ketegangan India-Pakistan: Panggung Unjuk Gigi Teknologi Militer China

Senin 12 May 2025 - 10:56 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co - Ketegangan yang meningkat antara India dan Pakistan kini bukan sekadar konflik antarnegara bertetangga. Situasi ini menjadi ajang uji coba kekuatan militer global, melibatkan negara-negara besar seperti China, Amerika Serikat, Rusia, dan Israel. Dunia tengah menyaksikan dengan cermat bagaimana teknologi militer canggih diuji dalam pertempuran nyata.

 

India mengandalkan jet tempur Rafale buatan Prancis serta sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia. Di sisi lain, Pakistan, yang dulu lebih mengandalkan senjata dari Barat, kini banyak mengadopsi teknologi militer dari China—termasuk jet tempur modern buatan negeri tirai bambu itu.

 

Pertempuran ini juga memperlihatkan penggunaan teknologi militer mutakhir seperti drone kamikaze dan amunisi berkeliaran (loitering munitions) yang memungkinkan serangan presisi seperti rudal jelajah.

 

China dan Rusia Awasi Ketat

 

Bagi China, konflik ini adalah kesempatan untuk mengevaluasi performa produk militernya yang digunakan oleh Pakistan. Rusia pun tak kalah awas, mengamati efektivitas sistem pertahanan udaranya yang dipakai India. Israel dan AS juga memperhatikan perkembangan ini, mengingat keduanya memiliki kepentingan dalam penguatan militer India.

 

China kini menjadi pemasok utama alat pertahanan Pakistan. Dalam lima tahun terakhir, sekitar 81% impor senjata Pakistan berasal dari China—meliputi jet tempur, rudal, radar, hingga sistem pertahanan udara. Beberapa alutsista bahkan dikembangkan bersama atau menggunakan teknologi China.

 

Jet tempur J-10C buatan Chengdu Aircraft Corporation—yang diklaim telah digunakan Pakistan untuk menembak jatuh jet Rafale milik India—adalah representasi dari pesatnya kemajuan industri pertahanan China. Saham perusahaan tersebut pun melonjak hingga 40% akibat kabar ini.

 

Transformasi Strategi India dan Pakistan

Kategori :