Radarlambar.bacakoran.co– Militer Perancis menargetkan tahun 2040 sebagai titik awal pengoperasian robot tempur yang akan memperkuat kemampuan pasukan mereka di medan perang.
Upaya ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam menjawab dinamika konflik global yang makin kompleks, termasuk penggunaan teknologi canggih seperti drone dan sistem otonom di medan tempur.
Untuk mendorong percepatan teknologi tersebut, militer Perancis menyelenggarakan kompetisi bagi para insinyur, peneliti, dan perusahaan pertahanan. Mereka diminta menciptakan robot yang tidak hanya mampu mengatasi rintangan dan navigasi medan sulit, tetapi juga siap menghadapi berbagai tantangan operasional secara langsung.
Jenderal Bruno Baratz menyatakan bahwa pihaknya mengharapkan lompatan teknologi yang signifikan dalam tiga tahun ke depan. Sementara itu, Jenderal Tony Maffeis menambahkan bahwa robot yang saat ini digunakan masih berfokus pada tugas-tugas pendukung seperti surveilans dan pembersih ranjau. Namun dalam waktu dekat, militer ingin membuktikan bahwa robot juga dapat efektif ketika berhadapan langsung dengan musuh.
Salah satu peserta kompetisi, Baptiste Lepelletier, menilai kegiatan ini sebagai kesempatan bagi para ahli untuk keluar dari laboratorium dan menghadapi simulasi misi nyata. Menurutnya, hal ini menjadi langkah penting agar teknologi tidak hanya berhenti di tingkat riset, melainkan mampu menjawab kebutuhan praktis di lapangan.
Pengalaman dari konflik Ukraina turut menjadi refleksi penting bagi militer Perancis. Perang tersebut menunjukkan bagaimana pesawat nirawak menjadi alat tempur yang murah, efektif, dan mudah dikerahkan. Kepala Staf Angkatan Darat Perancis, Pierre Schill, menegaskan bahwa robotika darat sedang berkembang pesat, tetapi masih menghadapi banyak tantangan teknis. Salah satunya adalah ketergantungan pada drone udara sebagai pandu arah di medan tempur.
Perusahaan pertahanan Perancis, Thales, memperkenalkan prototipe robot tempur dengan landasan peluncur drone yang mampu melakukan pengintaian dan pemetaan medan secara real-time. Meski teknologi ini masih dalam tahap pengembangan, angkatan bersenjata Perancis menyatakan bahwa dalam beberapa tahun ke depan penggunaan robot akan diperluas, termasuk untuk mendukung logistik di garis belakang sebelum benar-benar diterjunkan ke medan pertempuran.
Dengan langkah-langkah tersebut, Perancis menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat pertahanan nasional melalui inovasi teknologi, sembari tetap mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaannya.(*)