Dedi Irawan : Kenaikan Harga Gabah Dukung Kesejahteraan Petani

HARGA GABAH TINGGI : Kenaikan harga gabah yang telah ditetapkan pemerintah tentu akan berdampak terhadap kesejahteraan petani di Pesbar. Foto dok--

PESISIR TENGAH - Penetapan harga Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram oleh pemerintah pusat menjadi kabar menggembirakan bagi para petani di berbagai daerah, tidak terkecuali di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) yang merupakan salah satu sentra produksi padi di Provinsi Lampung.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Pesbar, Dedi Irawan, menyambut baik dengan adanya kebijakan pemerintah pusat dan juga provinsi tersebut. Menurutnya, sebagai perpanjangan tangan dari pemerintahan Pusat tentu Pemkab Pesbar sangat mendukung program dan arahan dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

“Tentunya terhadap kenaikan harga gabah yang telah ditetapkan oleh Presiden semuanya pasti sudah dari pengkajian yang matang untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di Pesbar ini,” kata Dedi Irawan.

Dijelaskannya, Pemkab Pesbar juga rencananya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat, karena sampai dengan saat ini di Kabupaten Pesbar belum memiliki unit kantor Badan Urusan Logistik (Bulog) termasuk gudang Bulog sendiri, selain itu juga belum memiliki Badan Pusat Statistik (BPS), artinya masih bergabung dengan Kabupaten Lampung Barat, sehingga belum benar-benar efektif.

“Kita Insya Allah akan berkoordinasi ke Provinsi dan Pusat mengenai hal tersebut, sehingga jika sudah ada Bulog dna juga gudang Bulog sendiri termasuk kantor BPS di Pesbar ini bisa lebih efektif. Untuk diketahui bahwa Kabupaten Pesbar ini juga mengalami surplus terkait beras itu sendiri,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesbar, Unzir, S.P., melalui Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Redy Destian Revialdy, mengatakan bahwa, kenaikan harga gabah tersebut berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No.14/2025, tentang perubahan atas Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No.2/2025, mengenai perubahan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras. HPP Gabah Kering Panen di petani ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram.

“Penetapan harga tersebut berlangsung sejak 15 januari 2025. Namun petani di Pesbar hingga kini masih banyak yang belum menjadi mitra Bulog,” katanya.

Redy mengatakan bahwa, untuk sekarang ini masih ada petani yang menjual gabah ke tengkulak yang harganya masih di bawah HPP yakni berkisar Rp5.800 per kilogram. Karena itu, Pemkab Pesbar melalui DKPP setempat menganjurkan dan mengimbau petani untuk dapat menjadi mitra Bulog agar gabah petani dapat di serap oleh Bulog.

“Sebelumnya kita juga sudah melakukan sosialisasi melalui penyuluh pertanian lapangan, bahkan Bulog juga turun langsung,  dan kelompok tani juga sudah banyak yang mengetahui terkait dengan mitra Bulog tersebut, baik persyaratan dan sebagainya untuk menjadi mitra Bulog,” jelasnya.

Karena itu, kata dia, pihaknya berharap agar seluruh petani di Pesbar ini bisa menjadi mitra Bulog agar penyerapan gabah dapat lebih maksimal. Sedangkan, berdasarkan data yang ada hingga saat ini terkait dengan serapan gabah di Pesbar oleh Bulog itu mencapai 850 Ton gabah kering panen dan 30 Ton beras. Saat ini Bulog juga masih terus ke lapangan terutama di wilayah yang sedang panen.

“Dengan harga gabah yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram seperti yang dilakukan Bulog, tentu petani sangat senang karena mendapat harga yang lebih layak,” ujarnya.

Ditempat terpisah, Ketua Kelompok Tani Kilu Andan, Pekon Marang, Kecamatan Pesisir Selatan, Amrulloh, mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Pusat dan juga Pemerintah Provinsi serta Kabupaten Pesbar. Karena dengan adanya penetapan harga gabah sebesar Rp6.500 per kilogram, tentu petani merasa lega.

“Dengan besaran harga gabah yang ditetapkan pemerintah itu jelas sangat berdampak bagi petani, karena petani baru merasakan ada sisa dari modal, sehingga dapat menambah pendapatan keluarga,” jelasnya.

Sebagai contoh, kata Amrulloh, saat ini biasanya petani untuk musim tanam gadu tersebut dalam pengolahan tanah dan penyemaian benih padi kembali itu dilakukan pada bulan Juni. Namun, sekarang petani sudah mulai menggarap lahan dan penyemaian bahkan sudah ada yang mulai tanam kembali .Artinya, petani melakukan percepatan tanam maksimal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan