Tinjau Longsor di Waytenong, Parosil: Penanganan Harus Cepat

Rabu 14 May 2025 - 16:39 WIB
Reporter : Rinto Arius
Editor : Nopriadi

WAYTENONG -Bencana longsor yang melanda wilayah Pekon Karangagung hingga Kelurahan Pajar Bulan, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat, pada Selasa (13/5/2025) menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten. Hujan deras yang mengguyur sejak siang hingga sore menyebabkan amblesnya ruas jalan utama penghubung Pajarbulan–Pasar Senin. 

Jalur tersebut merupakan akses vital bagi warga dalam menjalankan aktivitas ekonomi dan sosial. Dampak longsor tidak hanya memutus jalur transportasi, tetapi juga memaksa sejumlah warga mengungsi karena rumah mereka berada di zona rawan.

Sehari setelah kejadian, Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, meninjau langsung lokasi bencana. Dalam kunjungannya, Parosil yang akrab disapa "Pak Cik" memimpin rapat koordinasi lapangan dengan melibatkan instansi teknis, antara lain Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta tokoh masyarakat.

”Jangan berlama-lama, ini darurat. Hitung kebutuhannya, dan pastikan alat berat dan personel sudah bergerak esok siang,” ujar Parosil di hadapan tim teknis.

Ia menegaskan bahwa upaya awal harus dilakukan dalam waktu maksimal satu minggu, sebagai bentuk respons cepat terhadap bencana. Pemerintah daerah pun mengalokasikan anggaran tanggap darurat sebesar Rp500 juta untuk penanganan longsor tersebut.

”Ini harus cepat. Jangan menunggu proses panjang karena masyarakat butuh akses dan rasa aman,” imbuhnya.

Menurut Parosil, meskipun penanganan bersifat sementara, langkah tersebut penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Soal kelayakan jalan untuk dilalui kendaraan akan dinilai lebih lanjut oleh tim teknis DPUPR.

Warga menyambut baik kehadiran dan tindakan cepat sang bupati. Abdul Rasyit, warga Kelurahan Pajarbulan, mengatakan kehadiran langsung kepala daerah memberikan semangat dan rasa aman.

”Kami merasa diperhatikan. Pak Bupati tidak hanya datang, tapi juga langsung ambil keputusan,” ujarnya.

Peratin Karangagung, Junaedi Sopantono, A.Md., dan Lurah Pajarbulan, Erna Risnawati, S.E., juga mengapresiasi langkah cepat Pemkab. Mereka menyebutkan bahwa titik longsor tersebut sudah menjadi lokasi rawan sejak dua tahun terakhir dan pernah ditangani BPBD. Namun, sistem drainase yang tidak optimal membuat longsor kembali terjadi.

Parosil mengungkapkan bahwa daerah ini telah diajukan sebagai kawasan rawan bencana ke Pusat Pengendalian Operasi BNPB, meskipun proses penetapannya masih berlangsung.

Langkah cepat Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tidak hanya menjadi respons terhadap bencana, tetapi juga simbol kehadiran negara di tengah masyarakat. Di tengah puing dan genangan air, harapan untuk pulih mulai tumbuh kembali. *

Kategori :