Singapura Dominasi Tujuan Ekspor Hasil Minyak Indonesia

Kamis 15 May 2025 - 15:57 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co- Ekspor hasil minyak Indonesia sepanjang tahun 2024 menunjukkan kecenderungan penurunan, baik dari sisi nilai maupun volume. Meski demikian, negara-negara tujuan ekspor masih mencerminkan peran penting kawasan Asia dalam perdagangan energi Indonesia.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Singapura tercatat sebagai negara tujuan utama ekspor hasil minyak Indonesia dengan kontribusi hampir setengah dari total ekspor tahun tersebut.

Sepanjang Januari hingga Desember 2024, nilai ekspor hasil minyak Indonesia mencapai US\$ 4,74 miliar atau sekitar Rp 77,80 triliun. Angka ini mengalami penurunan sebesar 12,20 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan nilai US\$ 5,39 miliar. Penurunan serupa juga terlihat pada volume ekspor, yang turun 7,87 persen dari 8,78 miliar kilogram pada 2023 menjadi 8,09 miliar kilogram di tahun 2024.

Di antara negara-negara tujuan ekspor tersebut, Singapura menempati posisi puncak dengan nilai transaksi sebesar US\$ 2,25 miliar dan volume mencapai hampir 3,88 miliar kilogram. Angka ini merepresentasikan sekitar 48 persen dari total volume ekspor hasil minyak nasional. Hubungan dagang yang erat serta posisi strategis Singapura sebagai hub energi kawasan menjadikan negara ini tetap menjadi mitra utama dalam sektor minyak.

Malaysia juga menempati posisi penting dengan nilai ekspor mencapai US\$ 1,69 miliar dan volume lebih dari 3 miliar kilogram. Selain dua negara tersebut, ekspor juga mengalir ke sejumlah negara lain di Asia Timur dan Asia Selatan, seperti Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, India, dan Pakistan. Meskipun nilai dan volumenya jauh lebih kecil dibandingkan Singapura dan Malaysia, kehadiran negara-negara ini menunjukkan jangkauan perdagangan energi Indonesia yang cukup luas.

Sementara itu, sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara lainnya seperti Thailand, Filipina, Myanmar, Kamboja, dan Brunei Darussalam juga tercatat sebagai tujuan ekspor, meskipun volumenya relatif kecil. Bahkan, ekspor juga menyentuh wilayah-wilayah yang tidak biasa seperti Nepal, Maldives, dan sejumlah negara di Afrika, Timur Tengah, serta Oseania.

Data ekspor ini memperlihatkan bagaimana dinamika permintaan energi global, khususnya di sektor minyak, terus mengalami perubahan seiring dengan kondisi geopolitik, transisi energi, serta fluktuasi harga komoditas. Di tengah tantangan tersebut, Indonesia masih mampu menjaga kehadiran produk minyaknya di pasar internasional, meskipun nilainya mengalami koreksi dari tahun ke tahun.(*)

Kategori :