Radarlambar.bacakoran.co- Pemerintah memastikan bahwa tren penerimaan pajak nasional menunjukkan tanda pemulihan pada April 2025. Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyatakan bahwa data yang terkumpul hingga pertengahan Mei mengindikasikan pertumbuhan positif, melanjutkan tren yang telah terlihat sejak bulan Maret lalu.
Kementerian Keuangan mencatat bahwa pertumbuhan penerimaan pajak selama bulan April merupakan cerminan dari mulai pulihnya aktivitas sektor riil. Hal ini, menurut Anggito, memperlihatkan kemampuan sektor ekonomi untuk menopang kembali pendapatan negara, setelah sempat melemah di awal tahun.
Namun, pernyataan pemerintah ini muncul di tengah sorotan tajam dari Komisi XI DPR RI. Dalam rapat bersama Direktorat Jenderal Pajak, anggota DPR Mukhamad Misbakhun menyoroti angka penerimaan pajak yang dinilainya menunjukkan tren penurunan. Ia menyebut bahwa hingga April 2025, total penerimaan pajak hanya mencapai Rp 451,1 triliun, atau menurun sekitar 27,73 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 624,2 triliun.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah menyatakan bahwa data April belum sepenuhnya terkonsolidasi hingga pertengahan Mei. Dengan begitu, angka sementara yang beredar di publik belum mencerminkan kondisi sesungguhnya. Pemerintah optimistis bahwa penerimaan pada bulan April justru lebih baik dibandingkan bulan Maret.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani telah mengungkapkan bahwa penerimaan perpajakan sepanjang kuartal pertama 2025 telah mencapai Rp 400,1 triliun, atau sekitar 16,1 persen dari target APBN sebesar Rp 2.490,9 triliun. Angka tersebut terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp 322,6 triliun dan penerimaan kepabeanan serta cukai sebesar Rp 77,5 triliun.
Salah satu indikator kunci pemulihan terlihat pada penerimaan pajak bulan Maret yang melonjak menjadi Rp 134,8 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan Februari yang hanya sebesar Rp 98,9 triliun. Peningkatan ini diharapkan terus berlanjut dan mengangkat kinerja fiskal pemerintah pada triwulan kedua tahun ini.(*)