SDM Indonesia Dinilai Masih Kalah Saing di Panggung Dunia

Jumat 16 May 2025 - 20:42 WIB
Reporter : Rinto Arius

Radarlambar.bacakoran.co — Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyoroti minimnya representasi tenaga profesional asal Indonesia di tingkat global, khususnya dalam institusi keuangan internasional seperti Islamic Development Bank (IDB).

Padahal, Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dan menjadi pemegang saham ketiga terbesar di lembaga tersebut. Namun, fakta bahwa tidak ada satu pun warga Indonesia yang menempati posisi Vice President maupun posisi senior manajemen lainnya di IDB menjadi indikator bahwa kualitas SDM Indonesia masih tertinggal dalam kompetisi global.

Menurut penilaian Sri Mulyani, kondisi ini tidak hanya mencerminkan kurangnya kesempatan, tetapi juga menggambarkan tantangan besar dalam hal kesiapan kompetensi SDM nasional. Sejumlah faktor turut mempengaruhi, mulai dari keterampilan teknis, penguasaan bahasa Arab yang masih rendah, hingga jaringan internasional yang belum memadai.

Jika dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Pakistan, India, bahkan Nigeria, mereka mampu menempatkan individu-individu terbaiknya di jajaran strategis IDB, kendati tidak semuanya memiliki kemampuan bahasa Arab yang mumpuni. Hal ini menunjukkan bahwa keunggulan kompetensi dan kemampuan membangun relasi internasional menjadi kunci utama dalam memenangkan persaingan global, bukan semata-mata latar belakang kebangsaan atau bahasa.

Fenomena ini menjadi pelajaran penting bagi Indonesia bahwa peran sebagai pemegang saham besar dalam suatu lembaga internasional tidak otomatis memberikan posisi dalam struktur pengelolaan. Diperlukan strategi yang lebih komprehensif untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM, sehingga Indonesia tidak hanya menjadi peserta pasif, tetapi juga berperan aktif dalam membentuk arah dan kebijakan lembaga global. (*/rinto)

Kategori :