SUKAU - Beberapa terakhir, aktivitas perbaikan jalan di ruas Liwa -Batas Sumsel tepatnya di kawasan Register 36 Gunung Pasar, Pekon Bandarbaru, Kecamatan Sukau, mendadak ramai. Satu unit alat berat diturunkan, menambal ruas-ruas berlubang dan memperbaiki badan jalan yang selama ini dikenal sebagai titik rusak parah dan rawan kecelakaan.
Namun, momen perbaikan yang bertepatan dengan jadwal peresmian Pasar Tematik Wisata Jelajah Danau Ranau pada Sabtu (14/6/2025), mengundang kritik tajam dari masyarakat.
Warga dan pengguna jalan menilai perbaikan tersebut bukan bentuk kepedulian berkelanjutan, melainkan sekadar respons sesaat menjelang kedatangan pejabat tinggi dari pusat dan provinsi.
Sejumlah masyarakat bahkan menyebutnya sebagai ‘perbaikan kosmetik’ atau hanya untuk menyambut tamu, bukan solusi atas persoalan untuk menyelesaikan masalah infrastruktur.
“Jalan ini sudah rusak bertahun-tahun. Kami sudah berkali-kali mengadu, meskipun sudah ada kabar ditangani tahun ini tapi faktanya belum juga. Begitu mau ada peresmian pasar dan rombongan pejabat pusat dan provinsi datang, baru diperbaiki,” ujar Ari Pratama, sopir travel lintas Liwa - Bandar Lampung.
Kerusakan di ruas jalan Register 36 bukan hal baru. Jalur vital ini merupakan satu-satunya akses darat menuju Lumbokseminung dan kawasan wisata Danau Ranau. Dengan topografi pegunungan jalan ini sangat rentan rusak jika tak ditangani serius. Sejumlah titik bahkan sudah bertahun-tahun menjadi lokasi rawan kecelakaan.
“Namun setiap kali ada kunjungan pejabat, jalan yang sebelumnya rusak parah selalu "dipoles" agar terlihat layak dilalui,”cetusnya.
Hal senada disampaikan Fajri, warga Sukau yang mengaku sudah jengah dengan pola yang berulang. “Tahun lalu waktu Pak Menteri datang untuk peletakan batu pertama pasar tematik, juga begitu. Jalan ini ditambal, alat berat turun. Tapi habis itu dibiarkan rusak lagi. Sekarang kejadian yang sama,”katanya.
Diketahui Pasar Tematik Jelajah Danau Ranau, yang baru diresmikan oleh Dirjen Perdagangan Dalam Negeri dan Wakil Gubernur Lampung, digadang-gadang sebagai destinasi wisata ekonomi kreatif pertama dan terbesar di wilayah barat Provinsi Lampung.
Sayangnya hingga berita ini ditulis Dinas BMBK melalui pihak UPTD Wilayah V belum dapat di konfirmasi untuk dimintai tanggapan soal perbaikan ruas jalan Liwa-BTS Sumsel tersebut. (edi/lusiana)