Radarlambar.bacakoran.co -– Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menyatakan keprihatinannya terhadap sikap negara-negara G7 yang dinilai cenderung membela Israel dalam konflik yang memanas antara Israel dan Iran. Menurutnya, dukungan semacam itu justru berpotensi memperburuk situasi dan memperpanjang ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Dalam pernyataannya saat berada di Rusia, Sugiono menilai bahwa setiap konflik bersenjata, terlebih yang melibatkan negara besar dan kekuatan militer besar, selalu menyisakan ketidakpastian mengenai batas akhirnya. Ia mengingatkan bahwa yang paling terdampak dari konflik seperti ini adalah masyarakat sipil, yang kerap menjadi korban langsung dari aksi-aksi kekerasan bersenjata.
Indonesia, kata Sugiono, tetap memegang teguh komitmennya untuk mendukung perdamaian dan menyuarakan langkah-langkah penyelesaian damai. Ia mendorong semua pihak yang terlibat agar mengedepankan kebijaksanaan dan mencari jalan untuk meredakan ketegangan sebelum eskalasi meluas lebih jauh.
Sebelumnya, para pemimpin negara-negara G7 dalam pernyataan bersama menegaskan hak Israel untuk membela diri. Mereka menyatakan komitmen terhadap stabilitas kawasan, namun menyampaikan pula kekhawatiran terhadap potensi kepemilikan senjata nuklir oleh Iran. Iran pun merespons keras sikap tersebut.
Pemerintah Iran menilai pernyataan G7 sebagai bentuk pengabaian terhadap realitas agresi militer Israel yang telah menyebabkan kerusakan luas dan menewaskan warga sipil di wilayahnya. Kementerian Luar Negeri Iran bahkan menuntut negara-negara G7, khususnya anggota tetap Dewan Keamanan PBB, untuk bertanggung jawab atas konsekuensi hukum dan moral dari dukungan mereka terhadap Israel.
Iran menegaskan bahwa tindakannya merupakan bentuk pembelaan diri atas serangan yang disebut brutal, dan menyatakan bahwa pilihan tersebut diambil karena tidak ada opsi lain yang tersedia dalam menghadapi agresi.
Ketegangan antara Israel dan Iran terus menarik perhatian global, di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak kemanusiaan dan risiko melebar menjadi konflik regional yang lebih besar. Indonesia, melalui pernyataan Menlu Sugiono, menegaskan posisinya sebagai negara yang konsisten mendorong penyelesaian damai dan keadilan bagi korban sipil dalam setiap konflik. (*)
Kategori :