Radarlambar.bacakoran.co - Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat, tak hanya menyimpan panorama alam yang memesona. Dari dapur-dapur rumahan di kota ini, lahir satu kudapan khas yang kini menjelma menjadi ikon oleh-oleh unggulan: Abon Gulung Manokwari. Sajian ini tak hanya menarik dari sisi tampilan, namun juga memikat lewat rasa yang kaya dan khas, membuat siapa pun yang mencicipinya ingin kembali merasakan kelezatannya.
Permukaannya dihiasi taburan wijen dan potongan daun bawang, menyiratkan kelezatan yang siap menggoda lidah. Saat dibelah, tampak isian abon sapi yang melimpah, menggulung padat di dalam roti empuk. Aroma gurih langsung tercium begitu roti disajikan, menambah kesan istimewa sejak gigitan pertama.
Diberi nama "Abon Gulung" karena isian utamanya adalah abon sapi yang digulung dengan roti tawar khusus, lalu dipanggang hingga bertekstur lembut namun padat. Rasanya? Perpaduan gurih manis dengan sentuhan rempah khas Papua, menjadikan kudapan ini begitu digemari. Satu potong cukup membuat kenyang, namun kelezatannya sering membuat orang tak puas hanya dengan satu.
Menariknya, seiring berkembangnya selera pasar, Abon Gulung kini hadir dalam berbagai varian. Selain rasa original yang klasik, tersedia pula pilihan pedas, asin, cokelat, hingga versi unik seperti abon isi sosis dan abon yang diberi tambahan susu. Inovasi-inovasi ini hadir untuk menjawab kebutuhan konsumen sekaligus memperluas jangkauan pasar, terutama di kalangan anak muda dan wisatawan.
Lebih dari sekadar camilan, Abon Gulung juga menyimpan kandungan gizi yang cukup baik. Abon sapi sebagai bahan utama mengandung protein tinggi, ditambah roti yang menyumbang karbohidrat, serta pelengkap lain seperti daun bawang yang mengandung vitamin. Kombinasi ini menjadikan Abon Gulung tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga memberi energi bagi tubuh.
Tak heran jika banyak wisatawan yang menjadikan Abon Gulung sebagai buah tangan favorit. Produk ini biasa dikemas dalam kotak eksklusif, mulai dari isi 10 hingga 30 potong per kemasan. Harga per kotak bervariasi, umumnya mulai Rp80 ribuan tergantung jenis dan ukuran.
Sejumlah pelaku usaha kuliner lokal bahkan mulai memasarkan produk ini secara daring, menjangkau pelanggan hingga luar Papua. Hal ini menunjukkan bahwa Abon Gulung bukan sekadar makanan tradisional, tetapi juga produk ekonomi kreatif yang menopang pelaku UMKM di wilayah tersebut. Popularitasnya pun kian meningkat, seiring bertambahnya penggemar dari berbagai penjuru negeri.
Menikmati Abon Gulung bukan hanya soal merasakan rasa enak, tapi juga menyerap nilai budaya dan tradisi kuliner dari Papua Barat. Di balik tiap potongan, tersimpan kerja keras para pengrajin kuliner lokal yang terus menjaga cita rasa dan kualitas produk agar tetap konsisten.
Bagi Anda yang tengah merencanakan perjalanan ke Manokwari, sempatkanlah mencicipi langsung kudapan istimewa ini. Jadikan pengalaman kuliner Anda semakin berkesan dengan membawa pulang Abon Gulung sebagai oleh-oleh khas yang menggambarkan kekayaan rasa dari ujung timur Indonesia. Sebab, di setiap gigitannya, ada cerita tentang tanah Papua yang kaya, hangat, dan penuh rasa.(yayan/*)