Radarlambar.bacakoran.co – Peluncuran roket orbital pertama buatan Australia, Eris-1, milik Gilmour Space, kembali mengalami penundaan. Roket yang semula dijadwalkan meluncur dari Bowen Orbital Spaceport, Queensland, pada 2 Juli 2025, kini menunggu jadwal baru yang akan diumumkan pekan depan.
Gilmour Space menyebut penundaan ini untuk memberikan jendela peluncuran yang lebih panjang dan fleksibel bagi uji coba perdana mereka. “Kami mengutamakan keandalan dan keselamatan dalam setiap tahapan,” tulis perusahaan dalam pernyataan resmi.
Sebelumnya, Eris-1 sudah tertunda beberapa kali sejak awal tahun. Peluncuran pada Mei lalu batal setelah sistem fairing—cangkang pelindung muatan—terpicu secara tidak sengaja dan terlontar dari roket. Masalah ini tidak muncul dalam uji coba sebelumnya karena sistem hanya diaktifkan sekali untuk menjaga keandalan.
Upaya pertama pada Maret 2025 juga dibatalkan akibat cuaca ekstrem dari Siklon Tropis Alfred.
Eris-1 sendiri memiliki tinggi 25 meter dan mampu membawa muatan hingga 215 kilogram ke orbit sinkron matahari. Peluncuran bertajuk TestFlight1 ini menjadi langkah awal dari rangkaian uji coba menuju sertifikasi penuh sistem roket.
Gilmour Space, yang didirikan pada 2015 oleh kakak beradik Adam dan James Gilmour, kini memiliki lebih dari 200 karyawan dan fasilitas pelabuhan antariksa sendiri di pesisir Queensland. Mereka menegaskan setiap tahapan penerbangan—berhasil atau tidak—akan menjadi data berharga untuk penyempurnaan di masa mendatang. (*)