Radarlambar.bacakoran.co Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, tampil di hadapan publik pada Sabtu, 5 Juli 2025, saat menghadiri upacara berkabung malam Asyura di sebuah masjid dekat kediamannya di Teheran. Ini menjadi penampilan perdananya sejak konflik 12 hari antara Iran dan Israel pecah.
Televisi pemerintah menayangkan momen ketika Khamenei melambaikan tangan kepada kerumunan yang bersorak dan bernyanyi menyambut kehadirannya. Namun, dalam kesempatan tersebut, ia tidak memberikan pidato.
Selama perang, Khamenei yang kini berusia 86 tahun dikabarkan berada di bunker karena meningkatnya ancaman terhadap keselamatannya. Sejumlah pejabat Israel bahkan secara terbuka menyatakan keinginan mereka untuk menghabisi pemimpin tertinggi Iran itu.
Konflik antara Iran dan Israel dimulai pada 13 Juni setelah serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran. Saling serang udara berlangsung selama 12 hari, dengan Amerika Serikat turut mengebom tiga fasilitas nuklir utama di Iran. Gencatan senjata kemudian tercapai melalui mediasi Washington dan masih bertahan hingga saat ini.
Tak lama setelah gencatan senjata pada 26 Juni, Khamenei sempat mengeluarkan pernyataan publik melalui rekaman video. Dalam pernyataan tersebut, Teheran mengklaim telah memberikan pukulan telak kepada Amerika Serikat dengan menyerang pangkalan udara AS di Qatar, sembari memperingatkan terhadap potensi serangan lanjutan oleh AS atau Israel.
Perang tersebut menelan korban jiwa lebih dari 900 warga Iran, dengan ribuan lainnya terluka. Selain itu, Iran melaporkan kerusakan signifikan pada fasilitas nuklirnya dan menolak akses inspektur pengawas nuklir PBB ke lokasi-lokasi tersebut. (*)
Kategori :