Radarlambar.bacakoran.co – Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami cedera ringan akibat serangan rudal Israel yang menghantam ibu kota Teheran pada 16 Juni lalu. Insiden ini terjadi saat Pezeshkian menghadiri rapat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi di sebuah gedung pemerintahan.
Laporan dari kantor berita Fars menyebutkan, presiden bersama sejumlah pejabat lainnya mengalami luka ringan di bagian kaki saat proses evakuasi berlangsung. Serangan tersebut menghantam pintu masuk dan keluar gedung, diduga untuk memutus jalur evakuasi serta suplai udara. Aliran listrik di gedung itu pun sempat terputus sebelum para pejabat berhasil dievakuasi melalui jalur darurat yang telah dipersiapkan.
Serangan ini dinilai memiliki kemiripan dengan operasi yang menewaskan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada September 2024 di Beirut, Lebanon. Ketepatan sasaran serangan ke gedung Dewan Keamanan Nasional Iran menimbulkan dugaan adanya keterlibatan mata-mata dalam operasi tersebut.
Serangan rudal Israel ke Iran dilaporkan dimulai pada 13 Juni, setelah tuduhan terhadap Iran yang disebut mengembangkan program nuklir militer rahasia. Tuduhan ini dibantah keras oleh Teheran, yang kemudian membalas dengan meluncurkan rudal ke sejumlah wilayah Israel.
Konflik memanas selama 12 hari, ditandai dengan aksi saling serang rudal antara kedua negara. Situasi semakin tegang ketika Amerika Serikat ikut campur dengan menyerang fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni. Iran merespons dengan meluncurkan rudal ke pangkalan militer AS di Al Udeid, Qatar.
Eskalasi konflik akhirnya mereda setelah Presiden AS Donald Trump pada 23 Juni mengumumkan adanya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran. (*)
Kategori :