Tragedi Penjara Evin: 80 Korban Tewas Diserang Israel

Tragedi Penjara Evin 80 Korban Tewas Diserang Israel. Foto/net--
RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Serangan udara Israel terhadap Penjara Evin di Teheran pada 23 Juni 2025 meninggalkan trauma mendalam bagi para tahanan. Penjara berkeamanan tinggi yang selama setengah abad menampung ribuan tahanan politik itu menjadi sasaran paling mematikan dalam rangkaian konflik Israel-Iran.
Menurut otoritas Iran, sedikitnya 80 orang tewas dalam serangan tersebut, termasuk staf penjara, narapidana, petugas medis, pengunjung, dan warga sekitar. Analisis independen menunjukkan sedikitnya enam proyektil menghantam kompleks dan merusak 28 bangunan.
Human Rights Watch dan Amnesty International menilai serangan itu melanggar hukum humaniter internasional serta tergolong kejahatan perang, karena Penjara Evin bukanlah sasaran militer. Meski demikian, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berdalih fasilitas tersebut dipakai untuk operasi intelijen melawan Israel.
Kisah penyintas mengungkap betapa mencekamnya momen serangan. Ledakan beruntun membuat para tahanan terjebak dalam sel isolasi, sementara asap menyesakkan menyelimuti lorong-lorong. Ironisnya, beberapa narapidana justru menolong sipir dan tenaga medis yang terluka.
Identitas sebagian korban telah diverifikasi, termasuk Masoud Behbahani, warga negara ganda Iran-AS, Arvin Mohammadi yang tewas saat mengurus pembebasan ayahnya, serta pelukis kenamaan Mehrangiz Imanpour. Korban lain mencakup ibu dengan balita, pekerja sosial, hingga seorang anak berusia lima tahun.
Hingga kini, nasib tahanan transgender di Evin masih menjadi tanda tanya. Meski beredar klaim ratusan di antaranya tewas, investigasi BBC Persia membantah kabar tersebut, namun menggarisbawahi kekhawatiran serius soal kondisi mereka.
Serangan ke Penjara Evin memperlihatkan bagaimana konflik Israel-Iran tidak hanya menyasar fasilitas militer, tetapi juga merenggut nyawa warga sipil dan menambah catatan panjang tragedi kemanusiaan di kawasan. (*)