Dunia Sepekan: Skandal Ijazah, PHK Massal, Rudal Iran, hingga Skandal Tentara Israel

Senin 14 Jul 2025 - 14:34 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co Pekan ini, sejumlah peristiwa besar dari Asia mendominasi perhatian dunia. Dari Jepang hingga Timur Tengah, berita-berita yang muncul menggambarkan dinamika politik, sosial, dan keamanan yang terus bergerak cepat.

Di Jepang, publik digegerkan dengan pengunduran diri Wali Kota Shizuoka, Maki Takubo, yang tersandung dugaan ijazah palsu. Takubo sebelumnya mengklaim sebagai lulusan Universitas Toyo. Namun, investigasi mengungkap bahwa dirinya sebenarnya dikeluarkan dari universitas tersebut. Skandal ini menimbulkan dampak berantai, termasuk pembatalan beberapa kunjungan wisata ke kota resor air panas yang dipimpinnya.

Sementara itu, Vietnam tengah menghadapi perombakan besar-besaran dalam tubuh birokrasi. Sebanyak 80.000 pegawai negeri sipil (PNS) diberhentikan demi efisiensi. Langkah ini merupakan bagian dari rencana pemerintah Hanoi untuk memangkas hingga 100.000 posisi dalam upaya merampingkan birokrasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Meski ada yang menerima nasib dengan tenang, banyak pula yang gelisah menghadapi masa depan tanpa pekerjaan yang sebelumnya dianggap aman seumur hidup.

Dari Timur Tengah, dua kabar datang dari Iran. Pertama, Duta Besar Iran untuk Indonesia menegaskan bahwa negaranya tidak pernah berada dalam kondisi gencatan senjata dengan Israel. Iran hanya menghentikan aksi pertahanan diri setelah serangan dari Israel berhenti.

Kabar kedua terkait upaya Iran memperkuat kembali sistem pertahanan udaranya. Negeri itu dilaporkan membeli baterai rudal permukaan-ke-udara buatan Cina. Pengadaan ini dilakukan untuk menggantikan pertahanan udara yang hancur akibat konflik 12 hari dengan Israel.

Sementara itu, di Israel, Pengadilan Militer memperpanjang penahanan tujuh tentara yang terlibat kasus pelecehan seksual terhadap junior mereka di unit sistem pertahanan udara Arrow. Kasus yang disebut-sebut sebagai bagian dari praktik “permainan senioritas” ini berlangsung selama enam bulan terakhir dan kini menjadi sorotan publik serta media internasional.

Pekan ini jelas menggambarkan betapa persoalan kepemimpinan, keamanan, dan hak asasi manusia masih menjadi isu hangat yang terus bergerak di berbagai penjuru dunia. (*)


Kategori :