Radarlambar.bacakoran.co- Badan Pusat Statistik (BPS) menunda jadwal publikasi data kemiskinan dan ketimpangan yang semestinya dirilis hari ini, Selasa (15/7). Keputusan ini diambil demi memastikan kualitas dan akurasi data yang akan disampaikan ke publik.
Penundaan ini diumumkan melalui saluran resmi BPS. Dalam keterangan tertulisnya, lembaga statistik nasional itu menyebut bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya menjaga kredibilitas informasi yang disampaikan, khususnya yang menyangkut kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Meski tak dijelaskan secara rinci kendala teknis atau substansi di balik penundaan, BPS menegaskan bahwa publikasi akan dilakukan setelah data benar-benar siap dan memenuhi standar validitas internal. Hingga siang ini, belum ada jadwal baru yang ditetapkan.
Langkah ini sekaligus menjadi pengingat bahwa penyajian data bukan sekadar soal waktu, tetapi juga soal akurasi dan integritas. Apalagi data kemiskinan dan ketimpangan kerap menjadi sorotan publik dan pijakan utama dalam merumuskan kebijakan sosial pemerintah.
Penundaan juga terjadi di tengah sorotan terhadap kondisi ekonomi nasional pascapandemi. Pemerintah sendiri belakangan terus menggaungkan narasi penurunan angka kemiskinan dan pengangguran, termasuk lewat berbagai program bantuan sosial dan subsidi. Data terbaru dari BPS semestinya menjadi tolok ukur atas efektivitas berbagai upaya tersebut.
Meski tertunda, BPS menegaskan komitmennya untuk menghadirkan data yang dapat diandalkan. Informasi lanjutan terkait jadwal rilis akan diumumkan melalui kanal resmi lembaga dalam waktu dekat.(*)