Tidore, Pesona Alam yang Tak Pernah Pudar

Jumat 18 Jul 2025 - 19:31 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : mujitahidin

Radarlambar.Bacakoran.co - Di belahan timur Nusantara, berdiri se-buah pulau kecil yang menyimpan kisah besar: Tidore. Nama yang tak as-ing bagi pecinta sejarah, karena sejak berabad silam Tidore sudah menjadi magnet para penjelajah dunia. Pulau ini bukan hanya saksi bisu masa keemasan rempah-rempah yang jadi rebutan bangsa Eropa, tetapi juga menawarkan keindahan alam yang membuat siapa pun jatuh hati.

Seiring waktu, daya tarik Tidore tak pernah pudar. Justru semakin lengkap dengan panorama eksotis, warisan sejarah yang terjaga, serta kekayaan kuliner berbumbu rempah. Liburan ke Tidore bukan sekadar perjalanan biasa. Ia ibarat membuka kembali halaman demi halaman se-jarah yang berpadu dengan keelokan alam yang masih terjaga. Panorama laut, gunung, hingga cita rasa khas rempah menjadi pengalaman tak ter-lupakan bagi siapa pun yang mengunjunginya.

 

Maitara

Bukan tanpa alasan, keindahan Maitara memang luar biasa. Laut biru yang jernih, gradasi warna air, dan latar belakang gunung menjadi pemandangan yang memikat setiap mata yang memandang.

Menurut cerita, nama Maitara sendiri muncul dari kekaguman para pelaut Portugis berabad-abad silam. Saat pertama kali menjejakkan kaki, mereka terpesona oleh keindahan yang terbentang dan menyebutnya “Maihara”, yang berarti panorama memukau yang terlihat jelas di depan mata. Sejak saat itu, nama itu melekat menjadi Maitara.

Pulau Maitara tak hanya terkenal akan pesonanya, tetapi juga menjadi garis pemisah dua kesultanan penting di masa lampau, yakni Kesultanan Tidore dan Kesultanan Ternate. Dari sini, senja menghadirkan pemandangan magis: matahari perlahan tenggelam di balik kota Ternate yang berdiri kokoh di seberang lautan.

 

Gunung Tidore

Beralih dari laut ke pegunungan, Tidore memiliki Gunung Kie Matubu yang menjulang hingga ketinggian 1.730 meter di atas permukaan laut. Gunung ini sering pula disebut sebagai Gunung Tidore, dan menjadi des-tinasi wajib bagi mereka yang rindu akan petualangan dan keheningan alam.

Perjalanan menuju puncak Gunung Tidore bukan hanya sekadar penda-kian fisik, tetapi juga perjalanan menyusuri lanskap hijau yang me-manjakan mata. Dari ketinggian, tersaji panorama menakjubkan: Pulau Ternate dengan gagahnya Gunung Gamalama, serta deretan pulau di seki-tarnya seperti Pulau Halmahera, Hiri, Mare, Moti, Makian, dan tentu saja Maitara. Jalur pendakian melalui Desa Gurabunga memakan waktu seki-tar 6–7 jam, namun setiap langkah seolah terbayar lunas oleh keindahan alam dan suasana yang menenangkan.

 

Benteng Tua

Selain panorama alam, Tidore juga sarat dengan warisan sejarah yang tak ternilai. Sekitar 900 tahun lalu, pulau ini menjadi persinggahan penting para pedagang Eropa yang datang demi mendapatkan cengkih dan pala berkualitas terbaik. Jejak bangsa Portugis dan Spanyol pun masih dapat dilihat hingga kini melalui benteng-benteng tua yang berdiri kokoh.

Untuk mencapainya, pengunjung harus menaiki puluhan hingga ratusan anak tangga, sebab benteng terletak di lokasi yang cukup tinggi. Namun, rasa lelah segera terbayar tuntas saat tiba di puncak benteng. Di sinilah se-jarah, laut, dan langit bersatu menghadirkan pemandangan yang begitu memesona.

Kategori :

Terkait