Israel Bombardir Damaskus, Suriah Bersiap Balas, PBB Gelar Sidang Darurat

Mahalnya Harga Membela Israel: AS Kehilangan 20 Persen Stok Rudal THAAD Gegara Serangan Iran. Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co – Ketegangan kembali memanas di Timur Tengah setelah Israel melancarkan serangan udara ke ibu kota Suriah, Damaskus, pada Rabu (16/7/2025) waktu setempat. Serangan tersebut menyasar gedung Kementerian Pertahanan yang terletak dekat Istana Presiden Suriah. Selain itu, sejumlah wilayah di Suriah selatan turut menjadi target, termasuk area yang selama empat hari terakhir dilanda kerusuhan antara kelompok Druze, suku Badui, dan pasukan keamanan Suriah.

Militer Israel mengklaim serangan dilakukan untuk melindungi minoritas Druze yang dianggap sebagai sekutu potensial dalam menghadapi pasukan pro-pemerintah Suriah. Menurut laporan Al Jazeera, langkah ini dinilai sebagai upaya Israel memanfaatkan ketegangan internal untuk memperlemah pemerintahan Suriah.

Respons Suriah: Tolak Perpecahan dan Siap Pertahankan Wilayah
Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa, merespons keras serangan tersebut dengan menyebut tindakan Israel sebagai upaya memecah belah bangsa. Pemerintah Suriah menegaskan komitmen mempertahankan integritas wilayahnya dan menolak segala bentuk intervensi asing.

Pemerintah Suriah juga menginstruksikan para tetua Druze untuk memulihkan keamanan di wilayah selatan, di tengah upaya menjaga kelompok minoritas itu tetap menjadi bagian integral dari struktur nasional Suriah.

Amerika Serikat Anggap Kesalahpahaman
Sementara itu, Amerika Serikat menilai konflik antara Israel dan Suriah ini sebagai kesalahpahaman antara dua pihak yang bersebelahan. Departemen Luar Negeri AS telah melakukan komunikasi dengan kedua negara, dan mengklaim situasi hampir mencapai titik penyelesaian. Pemerintah AS berharap pihak-pihak terkait dapat memenuhi komitmen yang telah disampaikan kepada Washington.

PBB Akan Gelar Sidang Darurat
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dijadwalkan menggelar sidang darurat pada Kamis (17/7/2025) untuk membahas serangan Israel ke wilayah Suriah. Agenda tersebut akan memfokuskan pada perlindungan warga sipil dan potensi eskalasi konflik yang lebih luas di kawasan tersebut.

Situasi ini memperlihatkan bagaimana konflik Suriah yang telah berlangsung lebih dari satu dekade masih menyimpan potensi ledakan baru, terutama ketika kekuatan regional dan internasional kembali terlibat secara langsung. Israel menyatakan akan terus melakukan serangan jika ada ancaman yang dianggap membahayakan keamanan perbatasannya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan