RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO -Langkah Presiden Prancis Emmanuel Macron yang berencana mengakui Negara Palestina pada bulan September mendatang mendapat sambutan positif dari sejumlah pemimpin Eropa. Keputusan tersebut dinilai sebagai upaya penting untuk mendorong terciptanya perdamaian jangka panjang di kawasan Timur Tengah.
Pengakuan resmi ini dijadwalkan akan diumumkan Macron pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Rencana tersebut memperkuat dorongan internasional terhadap implementasi solusi dua negara sebagai jalan keluar konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.
Beberapa kepala pemerintahan negara-negara Eropa memberikan dukungan terbuka terhadap langkah Prancis tersebut. Pemerintah Irlandia, Spanyol, dan Skotlandia menilai pengakuan terhadap Palestina sebagai negara berdaulat merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan politik komunitas internasional untuk mendukung perdamaian dan keadilan bagi kedua belah pihak.
Spanyol, yang sebelumnya telah mengakui Palestina, menyebut bergabungnya Prancis sebagai dukungan signifikan bagi keberlangsungan upaya diplomatik di tengah ketegangan yang meningkat. Di sisi lain, Skotlandia mendesak agar Inggris juga segera mengambil langkah serupa, seraya menekankan pentingnya gencatan senjata dan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Langkah Prancis ini muncul di tengah meningkatnya kecaman terhadap agresi militer Israel di Jalur Gaza yang dimulai sejak Oktober 2023. Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 59.500 warga Palestina, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Serangan juga meruntuhkan fasilitas kesehatan dan memicu krisis pangan di wilayah yang terkepung itu.
Selain itu, situasi hukum internasional semakin menekan Israel. Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Tak hanya itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).
Dengan semakin banyaknya negara Eropa yang memberikan pengakuan terhadap Palestina, peta diplomasi kawasan Timur Tengah tampak mulai bergerak. Kini, tekanan terhadap negara-negara besar lain pun menguat agar mengambil posisi yang lebih tegas demi mendorong penyelesaian damai yang berkeadilan. (*)
Kategori :