Australia Siap Akui Palestina di PBB Bulan Depan

Australia Siap Akui Palestina di PBB Bulan Depan. Foto/net--
RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Pemerintah Australia mengumumkan rencana untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka, sebuah langkah diplomatik yang memicu beragam reaksi dari berbagai pihak. Keputusan resmi dijadwalkan akan disampaikan pada Majelis Umum PBB bulan depan, dengan syarat kelompok Hamas tidak memiliki peran dalam pemerintahan Palestina.
Langkah ini mengikuti jejak Inggris, Prancis, dan Kanada yang lebih dulu memberikan pengakuan serupa. Saat ini, 147 dari 193 negara anggota PBB telah mengakui Palestina, meskipun Amerika Serikat, sebagai sekutu utama Israel, masih menolak.
Pemerintah Australia menyatakan bahwa solusi dua negara merupakan opsi terbaik untuk memutus siklus kekerasan di Timur Tengah serta mengakhiri penderitaan dan krisis kemanusiaan di Gaza. Keputusan ini juga dinilai sebagai kontribusi terhadap stabilitas regional yang selama puluhan tahun terguncang oleh konflik berkepanjangan.
Namun, sejumlah kelompok pro-Palestina di Australia menilai kebijakan tersebut belum cukup tegas. Jaringan Advokasi Palestina Australia (APAN) menyebut pengakuan tanpa pemutusan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Israel tidak akan memberi dampak signifikan terhadap perubahan situasi di lapangan.
Sebagian warga Palestina di Australia menyambut baik langkah ini, meski menganggapnya datang terlambat. Mereka memandang pengakuan tersebut sebagai pengakuan terhadap eksistensi rakyat Palestina dan sebagai peluang untuk membangun hubungan diplomatik yang setara di masa depan.
Di sisi lain, kelompok pendukung Israel menyampaikan kekecewaan. Dewan Eksekutif Yahudi Australia mengkritik keputusan tersebut karena menilai Palestina belum memiliki batas wilayah yang jelas, pemerintahan tunggal, maupun komitmen untuk hidup damai dengan negara tetangganya.
Sejumlah analis menilai protes besar-besaran di Sydney dan Melbourne dalam beberapa bulan terakhir turut mempengaruhi sikap pemerintah. Aksi demonstrasi tidak hanya menuntut pengakuan terhadap Palestina, tetapi juga menyerukan sanksi dan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel.
Pengakuan Australia terhadap negara Palestina menambah daftar negara Barat yang mulai menggeser posisinya dalam konflik Timur Tengah. Meski demikian, perdebatan soal efektivitas langkah ini dalam mewujudkan perdamaian dan mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza diperkirakan akan terus berlangsung. (*)