Petugas Pasang Kamera Trap, Di Lokasi Korban Diterkam Harimau

Minggu 11 Feb 2024 - 21:47 WIB
Reporter : Edi
Editor : lusiana

SUOH - Petugas dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), WCS-IP, Tim Teknis Konservasi TNBBS, MMP, Kepolisian, TNI, Satgas Penanganan Konflik Satwa dan dibantu masyarakat melakukan mitigasi konflik satwa, usai adanya warga Pekon Sumberagung, Kecamatan Suoh, Kabulaten Lampung Barat yang meninggal dunia usai diterkam harimau pada Kamis, 8 Februari 2024.

Kepala TNBBS Resort Suoh Sulki, S.H., mendampingi Kepala TNBBS Bidang Wilayah II Liwa Amri, S.H, M.Hum., mengungkapkan, hasil pemeriksaan tanda-tanda di lokasi, ditemukan tapak kaki satwa berupa tapak kaki harimau panjang 5 cm dan lebar 6 cm, kemudian tapak kaki harimau panjang 6 cm dan lebar 8 cm.

”Tim kami juga memeriksa dan mengambil sisa-sisa bagian-bagian tubuh korban yang masih tersisa di lokasi untuk diserahkan kepada keluarga korban," ungkap Sulki.

Selanjutnya, kata dia, pihaknya melakukan pemasangan dua unit camera trap/ kamera jebak pada lokasi korban diterkam dan lokasi ditemukan jenazah untuk identifikasi individu harimau sumatera.

”Kamj juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang cara menghindari konflik dengan harimau dan tidak melakukan aktivitas di lahan kebunnya sekitar TKP selama satu minggu ke depan guna menghindari perjumpaan/ konflik dengan harimau sumatera," kata dia. 

Terusnya, lokasi kejadian berada di Areal Penggunaan Lain (APL) atau lahan kebun kopi warga, berada pada titik koordinat/ UTM X 420396, Y 9415622, sementara lokasi jenazah korban ditemukan berada pada titik koordinat/ UTM X 420544, Y 9415583.

”Jarak lokasi korban ditemukan ke Pal Batas kawasan TNBBS (TN 4509) sejauh 570 meter sedangkan jarak lokasi korban dengan desa terdekat sejauh 1,1 kilometer, jarak lokasi korban diterkam ke lokasi jenazah ditemukan sejauh 150 meter," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Gunarso (47) warga Pemangku Sumber Agung II, Pekon Sumber Agung, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan, pada Kamis malam 8 Februari 2024.

Gunarso diduga kuat meninggal usai diterkam harimau sumatera (Panthera tigris sondaica). Usai ditemukan korban langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat.

Peratin Sumber Agung Joko Purnomo, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Menurut Joko, korban ditemukan di dalam semak belukar sekitar 300 meter dari ditemukannya motor korban, dengan kondisi kaki kanan tercabik dan kepala bagian belakang mengalami luka.

Dijelaskan, kejadian naas yang dialami korban tersebut berawal saat Kamis siang 9 Februari 2024, korban berangkat ke kebun dan hingga sore belum juga pulang ke rumah.

Sehingga, kata dia, pihak keluarga dan tetangga korban memutuskan untuk menyusul korban ke kebun tetapi korban tidak ditemukan.

”Setelah itu dilakukan pencarian lagi hingga malam, dan ditemukan korban sudah meninggal dunia sekitar 300 meter dari ditemukannya motor korban. Selanjutnya korban langsung dibawa pulang ke rumah duka dan sekitar pukul  22 Wib, korban tiba di rumah untuk selanjutnya dilakukan pemakaman," kata dia.

Disinggung soal jejak yang menunjukkan bahwa korban diterkam harimau, Joko mengungkapkan, di sekitar lokasi ditemukannya korban ditemukan jejak kaki harimau dan juga ceceran darah.

"Ada jejak kaki (harimau) dan juga ceceran darah, sehingga memang kuat dugaan diterkam (harimau)," pungkasnya. (*)

Kategori :