BALIKBUKIT – Pemerintah Kabupaten Lampung Barat memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Peduli Pesagi 8 yang digagas Koral bersama Gappela di Pekon Hujung, Pemangku Papahan, pada 16–18 Agustus 2025 lalu.
Kegiatan ini menjadi istimewa karena digelar bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, sekaligus melibatkan berbagai aksi peduli lingkungan dan sosial. Mulai dari pembersihan jalur pendakian Gunung Pesagi via Papahan, pembagian bibit pohon, bakti sosial, hingga upacara kemerdekaan di puncak Pesagi—gunung tertinggi di Provinsi Lampung dengan ketinggian 2.389 mdpl.
Peduli Pesagi 8 turut melibatkan KPH II Liwa, APGI, pemerintah Pekon Hujung, serta mendapat dukungan Pemkab Lampung Barat, BMT Fajar, Bank BRI, Bank Lampung, Rangrang Outdoor, dan Komunitas SKIN Chapter Lampung Barat.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lampung Barat, Ir. Robert Putra, ST, M.T., menilai kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pendakian, tetapi juga mengajarkan pentingnya etika menjaga alam.
“Peserta dibekali karung untuk membawa turun sampah dari jalur pendakian. Selain itu mereka menanam bibit buah di sekitar kawasan. Jadi selain merayakan kemerdekaan, mereka juga memberi warisan nyata bagi lingkungan,” ujar Robert seraya menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi Lampung Barat sebagai kabupaten konservasi.
Disisi lain, Plt Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Lampung Barat, Bernaria, menekankan bahwa Peduli Pesagi adalah contoh sinergi antara promosi wisata dan konservasi.
“Gunung Pesagi bukan hanya ikon tertinggi Lampung, tetapi juga potensi besar untuk geowisata. Kegiatan ini memperkenalkan jalur Papahan kepada masyarakat luas sekaligus menunjukkan bahwa wisata bisa berjalan seiring dengan kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Diketahui, peserta tak hanya datang dari Lampung, tetapi juga dari Bengkulu dan Sumatera Selatan. Menurut panitia, keterlibatan lintas daerah ini menjadi bukti bahwa Pesagi kian dikenal sebagai destinasi unggulan di Sumatera bagian selatan.
Panitia berharap Peduli Pesagi ke depan dapat masuk dalam kalender tahunan pariwisata Lampung Barat. Selain mempromosikan jalur pendakian Papahan, kegiatan ini juga menjadi ruang belajar bagi pelajar, karang taruna, dan organisasi pecinta alam di seluruh Lampung.
“Pesagi bukan hanya tentang puncak, tapi juga tentang tanggung jawab kita menjaga warisan alam untuk generasi berikutnya,” ujar salah satu panitia. (edi/lusiana)