PESISIR TENGAH - Proses evakuasi kendaraan yang terendam banjir di basement gedung A Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat (Pesbar) akhirnya tuntas. Hingga Rabu, 10 September 2025, seluruh kendaraan yang terjebak genangan air berhasil dievakuasi oleh tim gabungan.
Kabag Umum Setdakab Pesbar, M. Yasir Reza Perwira, S.E., M.M., mengatakan terdapat sembilan unit kendaraan roda empat dan lima unit kendaraan roda dua yang telah dievakuasi. Dari jumlah itu, empat unit di antaranya merupakan kendaraan dinas (randis) roda empat, serta empat unit sepeda motor randis dan satu unit sepeda motor pribadi.
“Alhamdulillah semua kendaraan sudah bisa dikeluarkan dari dalam basement. Dari data yang kami catat, ada sembilan unit mobil dan lima unit motor. Empat mobil serta empat motor di antaranya adalah kendaraan dinas,” katanya.
Dijelaskannya, khusus kendaraan dinas yang terendam segera akan diperbaiki pada tahun ini. Langkah itu diperlukan agar kerusakan tidak semakin parah jika dibiarkan terlalu lama. Untuk randis, diperkirakan perbaikannya akan di usulkan dan upayakan tahun ini. Kalau tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan kerusakannya lebih besar.
“Sementara untuk kendaraan pribadi, kami masih berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengingat peristiwa banjir itu masuk dalam kategori bencana alam,” jelasnya.
Ditegaskannya, khusus kendaraan pribadi itu masih akan di koordinasikan dengan BPBD. Karena itu merupakan bencana alam, tentu mekanisme penanganannya harus melalui prosedur yang berlaku. Ia juga menyebutkan, estimasi kerugian akibat kerusakan pada kendaraan roda empat yang terendam berkisar antara Rp25juta hingga Rp30juta per unit, bergantung pada jenis dan tingkat kerusakan.
“Perkiraan kerugian cukup besar, sekitar 25 sampai 30 juta rupiah per mobil. Itu pun masih estimasi awal, karena kondisi riilnya baru bisa diketahui setelah pemeriksaan detail di bengkel,” katanya.
Seperti diketahui, banjir yang melanda basement Pemkab Pesbar sejak Senin, 8 September 2025 disebabkan luapan Sungai Way Tuok. Air dengan ketinggian hampir tiga meter merendam seluruh area bawah tanah gedung, sehingga proses penyedotan memerlukan waktu lebih dari dua hari dengan bantuan mesin alkon dan mobil damkar.
“Kita bersyukur berkat kerja keras tim gabungan dari BPBD, Satpol PP-Damkar, TNI/Polri serta koordinasi lintas OPD semua kendaraan akhirnya bisa dievakuasi. Kita berharap ke depan musibah seperti ini tidak terjadi lagi,” pungkasnya.(yayan/*)