WAYTENONG – Dalam upaya meningkatkan sinergi dan efektivitas kerja pemerintahan di tingkat pekon, Peratin Sukananti, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat, Alfi Yulizon, menggelar musyawarah kecil bersama sejumlah petugas lapangan dari tingkat kecamatan.
Pertemuan tersebut melibatkan pendamping kecamatan, pendamping lokal desa (PLD), Babinsa, serta Bhabinkamtibmas.
Musyawarah ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat konsolidasi lintas sektor antara pemerintah pekon dengan unsur pendamping dan aparat keamanan, yang selama ini dikenal konsisten dalam mendampingi, mengawasi, dan mengawal berbagai program pemerintah maupun kegiatan masyarakat.
Dalam keterangannya kepada Radar Lambar, Alfi Yulizon mengungkapkan bahwa dirinya sempat nonaktif selama dua tahun, dan kini kembali menjabat sebagai peratin definitif untuk melanjutkan sisa masa jabatan selama dua tahun ke depan.
Selama masa nonaktif tersebut, sejumlah program dan kegiatan di pekon dilaksanakan di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Peratin, sehingga ada banyak hal yang menurutnya perlu dikoordinasikan dan diperbarui.
"Melalui musyawarah ini, saya ingin memastikan bahwa semua elemen yang terlibat dalam pembangunan dan pelayanan masyarakat di Pekon Sukananti dapat bersinergi kembali. Kami ingin mengetahui sejauh mana pelaksanaan program selama saya tidak aktif, serta menjalin komunikasi yang lebih intensif agar semua kegiatan ke depan bisa berjalan optimal," ujarnya.
Salah satu fokus koordinasi adalah terkait keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pekon Sukananti, yang saat ini telah mengantongi sertifikat dan status verifikasi resmi.
Hal ini menjadi peluang besar bagi pekon dalam mengembangkan program strategis, salah satunya program Ketahanan Pangan, yang mendapat alokasi sebesar 20% dari total Dana Desa.
Pendamping Desa Kecamatan Waytenong, Heriyanto, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Alfi Yulizon yang mengundang seluruh unsur pendamping dan petugas terkait untuk duduk bersama dalam forum musyawarah tersebut.
Menurutnya, koordinasi semacam ini sangat penting agar seluruh program di pekon bisa berjalan selaras dengan regulasi dan kebutuhan masyarakat.
"Kami sangat mengapresiasi Peratin Alfi yang langsung mengajak seluruh petugas lapangan untuk berkoordinasi. Ini menjadi momentum penting, terutama untuk menyatukan persepsi dan strategi terhadap pengelolaan dana desa, BUMDes, serta kegiatan prioritas lainnya,” ujar Heriyanto.
Selain program ketahanan pangan, musyawarah ini juga membahas pelaksanaan kegiatan rutin masyarakat seperti gotong royong, serta penguatan peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan pekon.
Alfi Yulizon berharap, musyawarah semacam ini dapat dilakukan secara berkala, bukan hanya dalam rangka membahas program, tetapi juga sebagai forum untuk menyerap aspirasi, mengevaluasi pelaksanaan kegiatan, serta mencari solusi atas hambatan-hambatan yang dihadapi di lapangan.
“Kami ingin aparatur pekon tidak merasa berjalan sendiri. Dengan dukungan dari para pendamping dan aparat terkait, kami yakin semua tantangan bisa diatasi bersama,” pungkasnya. (rinto/nopri)