RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) kembali menunjukkan potensi besar di sektor pertanian, khususnya komoditas jagung. Hingga saat ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat mencatat total produksi jagung telah mencapai 12.087 ton. Angka tersebut menjadi bukti bahwa sektor pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat di kabupaten yang dikenal dengan hamparan lahan subur dan iklim tropis yang mendukung pertumbuhan tanaman pangan.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Muchtar Husin, S.P., mendampingi Kepala DKPP Pesbar Unzir S.P., menjelaskan bahwa produksi tersebut berasal dari total luas tanam jagung seluas 2.189 hektare. Sebagian besar areal pertanaman tersebut terkonsentrasi di wilayah selatan kabupaten, meliputi Kecamatan Pesisir Selatan, Ngambur, Ngaras, hingga Bangkunat.
”Untuk luasan tanam jagung itu memang sebagian besar terdapat di wilayah Pesisir Selatan hingga Bangkunat,” katanya.
Dikatakannya, dari total luas lahan tersebut, mayoritas petani masih menggunakan sistem tanam tradisional dengan pola tumpangsari bersama tanaman lain seperti singkong dan kacang tanah. Namun, sebagian petani mulai beralih menggunakan varietas unggul yang lebih adaptif terhadap kondisi lahan pesisir serta memiliki produktivitas tinggi. Kondisi agroklimat di wilayah selatan Pesbar sangat mendukung pertumbuhan jagung, terutama karena struktur tanahnya yang gembur dan kandungan unsur haranya relatif stabil.
”Kami melihat petani di wilayah selatan memiliki semangat tinggi untuk terus menanam jagung. Apalagi harga jagung di pasaran saat ini cukup stabil sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi petani untuk meningkatkan produktivitasnya,” jelasnya.
Dijelaskannya, meski hasil produksi tahun ini cukup menggembirakan, DKPP tetap mendorong peningkatan kualitas produksi melalui penggunaan benih unggul bersertifikat dan penerapan teknologi pertanian modern. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan memberikan pendampingan intensif kepada kelompok tani di kecamatan penghasil jagung utama.
”Pendampingan teknis terus kami lakukan, mulai dari tahap pengolahan lahan, penanaman, hingga pascapanen. Tujuannya agar hasil yang diperoleh tidak hanya meningkat dari segi kuantitas, tetapi juga kualitasnya,” katanya.
Masih kata dia, sektor pertanian khususnya tanaman pangan seperti jagung, masih menjadi prioritas dalam pengembangan ekonomi daerah. Menurutnya, jagung memiliki prospek yang menjanjikan karena permintaannya yang terus meningkat, baik untuk konsumsi manusia maupun pakan ternak.
”Jagung adalah komoditas strategis. Selain menjadi bahan pangan, juga dibutuhkan dalam industri pakan. Karena itu, pengembangan tanaman jagung di Pesbar akan terus kami dorong agar bisa memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.(yayan/*)