LUMBOKSEMINUNG - Baru genap 3 bulan dibangun, ruas jalan Pagardewa-Lumbok Seminung, yang dibangun bersumber dana alokasi khusus (DAK) fisik tahun 2023 yang dilaksanakan oleh PT Bumi Lampung Persada (BLP) dengan menelan anggaran sebesar Rp19 miliar kini dikeluhkan pengguna jalan.
Proyek yang menelan anggaran yang besar itu dinilai hasilnya tidak setakjub dengan besarnya dana yang dikucurkan. Warga sekitar justru banyak mengeluhkan atas bahaya yang mengancam keselamatan pengguna jalan tersebut.
Keluhan dan kekhawatiran warga sangat beralasan, mengingat jalanan tersebut merupakan turunan/tanjakan yang sangat panjang dengan rabat beton setiap kali sehabis turun hujan, separuh lebarnya jalanan dipenuhi dengan bebatuan dan kerikil yang terseret air ke ruas jalan.
Kondisi ini sangat membahayakan, terutama bagi kendaraan yang berasal dari arah Pekon Pagar Dewa menuju ke Lumbok Seminung yang tentu saja dalam posisi menurun. Khawatir terpeleset dan jatuh oleh batu kerikil yang berserakan di tengah jalan.
Merdi salah satu pengendara mengaku selalu was-was ketika hendak melintas di ruas jalan yang baru selesai dibangun pada Desember tahun 2023 lalu tersebut. Pasalnya hampir sebagian badan jalan sering diselimuti bebatuan krikil yang terbawa air yang meluap ke badan jalan
“Jalannya memang sudah dirabat beton, mulus. Tapi perencanaannya diawalnya perlu dievaluasi, karena setiap hujan air meluap ke badan jalan yang membawa bebatuan kerikil hingga berserakan di badan jalan,” kata dia
Pihaknya menilai bahwa saat pekerjaan itu berlangsung, para pekerja tidak memperhatikan faktor lain yang dapat memicu terjadinya luapan air ke badan jalan, hal itu juga terlihat dari ada beberapa saluran drainase yang rusak.
“Air yang berasal dari perkebunan di sisi jalan ini tumpahnya ke jalanan. Itu karena pembatas jalannya tidak maksimal ditambah fungsi saluran drainase tidak di perhitungkan dengan matang," ujarnya.
Untuk sebagai pengguna jalan pihaknya meminta kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) setempat untuk dapat meninjau dan mencarikan solusi agar kondisi jalanan itu tidak membahayakan pengguna jalan
“Untuk mencegah terjadinya korban kecelakaan pihak Dinas PUPR yang punya pekerjaan ini harus turun dan melihat langsung bagaimana buruknya hasil dari proyek yang menghabiskan anggaran cukup besar ini,” harapnya. (*)