PESISIR TENGAH – Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian (DKPP), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), serapan pupuk bersubsidi selama bulan Februari lebih sedikit jika dibandingkan bulan januari lalu.
Kabid Prasarana Pertanian, Ade Kurniawan, S.P., mendampingi Kadis KPP Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan serapan pupuk bersubsidi selama Februari tidak sebanyak bulan januari, karena petani yang membutuhkan pupuk tidak terlalu banyak.
“ Selama bulan februari sudah bukan waktunya pemupukan lagi, sehingga serapan pupuk tidak maksimal, karena banyak petani yang telah melakukan pemupukan pada akhir tahun 2023 hingga Januri 2024 lalu,” kata dia.
Dijelaskannya, saat ini hanya tersedia dua jenis pupuk bersubsidi di Kabupaten Pesbar, yakni jenis NPK dan Urea, untuk serapan pupuk jenis Urea sudah sebanyak 401,81 ton dan NPK 39,13 ton . data tersbeut berdasarkan data hingga Februari.
“ Petani yang telah melakukan serapan pupuk bersubsidi itu seperti di Kecamatan Ngaras, Ngambur, Pesisir Selatan, Krui Selatan, Pesisir Tengah, Way krui, Karyapenggawa, Pesisir Utara, Lemong dan Bangkunat,” jelasnya.
Sementara itu, untuk jumlah alokasi pupuk bersubsidi untuk tahun anggaran 2023 di Kabupaten Pesbar telah ditetapkan, untuk pupuk jenis urea sebanyak 2.806 ton, pupuk jenis NPK sebanyak 4.452 ton dan pupuk NPK formula hanya satu ton.
“ Kita akan terus memantau serapan pupuk bersubsidi di masing-masing kios, selain itu kami berharap agar pupuk bersubsidi selalu tersedia untuk petani, apalagi sekarang banyak sawah yangs udah siap di pupuk,” terangnya.
Menurutnya, pihaknya tidak mengetahui berapa jumlah pupuk bersubsidi yang tersedia di seluruh kios penyalur, hal itu karena dalam penyaluran langsung antara distributor dengan kios.
“ Kita tidak terlibat dalam penyaluran pupuk bersubsidi itu, kita hanya bisa memantau serapan melalui aplikasi yang tersedia, jadi jika ditanya sekarang berapa jumlah pupuk bersubsidi yang tersedia, hanya distributor dam masing-masing kios yang tahu,” pungkasnya. *