PESISIR TENGAH – Menjelang Lebaran, harga Gabah Kering Panen (GKP) di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), kini rata-rata sudah mulai mengalami penurunan dari sebelumnya. Kondisi itu diharapkan tidak terlalu berdampak terhadap petani di Kabupaten setempat. Mengingat, saat ini disejumlah wilayah Pesbar sudah mulai banyak petani yang panen padi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupten Pesbar, Unzir, S.P., melalui Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Redy Destian Revialdy, mengatakan, untuk kondisi harga GKP di Kabupaten Pesbar kini sudah mulai mengalami penurunan harga yakni berkisar Rp5.300,-/Kilogram (Kg) sampai dengan 5.800,-/Kg, dari harga sebelumnya pada Februari 2024 lalu masih berkisar Rp7.500,-/Kg.
“ Turunnya harga GKP di Pesbar ini sangat dirasakan oleh petani, karena memang cukup drastis. Terlebih kondisi saat ini banyak petani yang akan panen padi, dan juga sebentar lagi akan memasuki lebaran,” katanya.
Artinya, kata dia, dengan kondisi sekarang ini jelas banyak kebutuhan masyarakat ataupun petani yang akan dipenuhi terutama untuk persiapan menjelang lebaran dalam hal ini Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah nanti. Karena itu dengan turunnya harga GKP itu tentu berdampak bagi petani, mengingat sebelumnya untuk harga GKP tersebut bisa dikisaran harga mencapai Rp7.500,-/Kg.
“Sehingga, dengan kondisi harga GKP saat ini yang berkisar Rp5.300,-/Kg sampai 5.800,-/Kg tersebut, maka mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni berkisar Rp1.700,-/Kg sampai Rp2.200,-/Kg,” jelasnya.
Meski begitu, kata dia, pihaknya berharap kepada petani padi yang ada di Kabupaten Pesbar ini agar tidak menjual GKP hasil produksinya itu ke luar daerah, walaupun biasanya saat panen sudah ada pengepul yang menunggu untuk membeli langsung GKP petani tersebut dilahan sawahnya. Pemkab Pesbar melalui DKPP tentunya tetap mengingatkan dan mengimbau petani agar dapat menjual hasil produksi pertaniannya seperti padi itu dalam bentuk beras.
“Kita berharap petani padi dapat langsung mengolah hasil produksinya hingga menjadi beras. Karena jika dijual dalam bentuk beras itu akan lebih untung dibandingkan dengan petani menjual langsung GKP-nya,” pungkasnya.*