WAYKRUI – Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Puskesmas Waykrui, Kecamatan Waykrui, Kabupaten Pesisir Barat mencatat selama bulan oktober lalu, satu orang warga di Pekon Ulu Krui, terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Puskesmas Waykrui, Rahmat Mathori, S.Km., mengatakan selama Oktober hanya ada satu kasus DBD yang terjadi di Kecamatan Way Krui, saat ini kondisi pasien sudah normal kembali dan dalam kondisi sehat.
“ Satu kasus DBDB tersebut terjadi pada tanggal 10 Oktober lalu, salah seorang warga datang ke Puskesmas Krui dengan keluhan demam, dan berdasarkan hasil pemeriksaan mengarahk ke penyakit DBD,” kata dia.
Dijelaskannya, setelah menerima informasi tersebut tim Pencegahan dan pengendalian penyakit menular (P2PM) DBD Puskesmas Way krui melakukan penyelidikan empidemiologi (PE) di rumah pasien dan lingkungan sekitar dengan radius 100 meter persegi.
“ Ada 13 rumah yang dilakukan pemeriksaan oleh petugas, hasilnya tidak ditemukan jentik nyamuk di rumah pasien, akan tetapi jentik nyamuk ditemukan di rumah tetangga pasien pada bak permanen bekas kolam ikan,” jelasnya.
Lanjutnya, hasil PE itu juga, menyatakan bahwa rumah pasien tidak menggunakan kelambu, banyak baju yang menggantung dan juga pentilasi udara tidak menggunakan kawat kasa.
“ Penggunaan kelambu, pemasangan kawat kasa pada pentilasi udara dan tidka menggantung baju merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan untuk mencegah penularan BDD,” terangnya.
Ditambahkannya, tim P2PM Puskesmas Way Krui telah memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menerapkan 3M Plus, seperti menguras bak mandi atau penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur wadah yang dapat menampung air.
“ Kami harap masyarakat dapat menjaga kebersihan dan melakukan upaya pencegahan agar kasus DBD tidak ditemukan lagi di wilayah Kecamatan Way Krui,” pungkasnya. (yogi/*)