BALIKBUKIT - Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah II Lampung terus kebut proyek penanganan longsor jalan Liwa-Krui di Kilometer (KM) 17 Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat.
Proyek pembangunan Retaining Wall, atau konstruksi bangunan berupa dinding yang digunakan untuk menstabilkan tanah miring atau mencegah longsor tersebut, kini secara progress telah mencapai 40 persen. Pihak BPJN menargetkan proyek itu rampung pada September 2024 mendatang.
Kementerian PUPR, PPK 2.3 Satker wilayah II BPJN Lampung Joko Wisargo, melalui Koordinator Tenik Lapangan Rusmadi Gani, S.T, M.T menjelaskan proyek penanganan longsor jalan Liwa-Krui sejauh ini masih terus berjalan dan telah memasuki pekerjaan fisik berupa Retaining Wall.
“Untuk progres pekerjaan sudah sekitar 40 persen, Alhamdulilah sejauh ini tidak ada kendala dan kita targetkan pekerjaan akan selesai pada bulan September mendatang,” ujar Rusmadi, Selasa 18 Juni 2024.
Lebih lanjut ia juga mengatakan bahwa saat ini proyek penanganan longsor itu sudah tidak lagi sepenuhnya menggangu arus lalulintas kendaraan, sejak sudah dimulainya pekerjaan fisik. Hanya saja pada waktu-waktu tertentu jika terdapat kendaraan proyek beroperasi maka pihaknya memberlakukan sistem buka tutup jalan.
“Lalulintas tetap normal, hanya di waktu tertentu kita berlakukan sistem buka tutup semisal saat kendaraan besar milik proyek beroperasi seperti saat drop material maka jalur kita tutup sementara, setelah itu semua kembali normal,” tandasnya
Ditambahkanya, selain pada titik jalan Liwa-Krui, proyek penangan longsor juga dilakukan di tiga titik lainnya, di sepanjang Ruas Jalan Padang Tambak - Liwa - Sp.Gunung Kemala - Batas Provinsi Bengkulu dengan total alokasi anggaran sebesar Rp27 miliar.
“Jadi selain fokus penanganan longsor di KM 17 jalan Liwa-Krui ini, ada beberapa titik lain yang menjadi prioritas, mudah-mudahan seluruh pekerjaan berjalan lancar sehingga fungsi jalan nasional kembali normal,” tandasnya. *