KEBUNTEBU - Camat Kebuntebu, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Ernawati, SE., memantau langsung pelaksanaan pembagian Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) periode Mei dan Juni di Pekon Tribudi Syukur dengan sasaran 22 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), pada Senin 29 Juli 2024.
Pembagian BLT-DD yang dipusatkan di GSG Balai Pekon tersebut juga dihadiri Pendamping Desa Heriyanto, S.Pd., Babinsa, Babinkamtibmas dan jajaran Lembaga Hippun Pemekonan (LHP) dan aparatur pekon.
Dalam sambutannya, Erna mengajak orang tua untuk terus mengingatkan putra putri masing-masing tidak terlibat dengan judi online yang tengah marak terjadi.
"Sekarang ini tengah booming masalah judi online yang berdampak terhadap rusaknya ekonomi keluarga, karena terjebak di lingkaran tersebut sehingga menjadi tanggung jawab bersama khususnya para orang tua untuk terus mengontrol dan mengingatkan putra-putri masing-masing agar tidak masuk dalam lingkaran itu," terangnya.
Selain itu, Erna juga terus menyampaikan agar tidak pernah dalam meningkatkan keamanan baik di rumah, lingkungan hingga di tempat usaha perkebunan kopi yang sekarang sedang dalam masa panen.
"Meskipun saat ini kondisi keamanan cukup kondusif. Namun bukan berarti tidak adanya ancaman tindakan kejahatan khususnya pencurian apalagi sekarang tengah puncak panen raya kopi, sehingga langkah pencegahan yang perlu kita lakukan yakni meningkatkan pengamanan diantaranya ronda dan terus patroli di areal perkebunan masing-masing," pesannya.
Sementara Penjabat (Pj) Peratin Farid Wajdi, S.A.B., dalam sambutannya mengarahkan para KPM untuk dapat memanfaatkan uang bantuan tersebut, dengan tepat sasaran dan tepat guna bagaimana tujuan digulirkannya BLT-DD.
"Harapan kami kepada penerima BLT untuk memanfaatkan bantuan ini sebijaksana mungkin seperti untuk mencukupi kebutuhan pokok, atau juga untuk urusan kesehatan," harapannya.
Farid juga menegaskan seiring berjalannya tahun anggaran pemerintah pekon akan mengupayakan pembagian BLT-DD dilakukan sesuai dengan bulan berjalan.
"Meskipun saat ini tengah berlangsung musim panen kopi dengan harganya sangat tinggi. Namun uang pendapatan seperti bantuan untuk tetap digunakan dengan hemat agar setelah selesai musim ekonomi warga tetap stabil hingga tibanya musim kembali," imbuhnya. *