BALIKBUKIT – Fahrudin, seorang petani milenial asal Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), membagikan ribuan bibit kopi robusta secara gratis kepada para petani yang ada di wilayah setempat.
Pria yang juga penggiat kopi di Kecamatan Suoh itu menyampaikan, bahwa pembagian bibit kopi tersebut dalam rangka membantu meningkatkan produktifitas kopi, serta bentuk kecintaan terhadap kopi membuat ia tergerak untuk bisa memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktifitas.
Menurutnya, untuk tahap awal dirinya membagikan sedikitnya 1200 bibit kopi robusta unggulan kepada belasan petani di Kecamatan Suoh, bibit kopi robusta itu dipilih sendiri dengan kualitas yang bagus untuk dikembangkan.
"Untuk hari ini kita membagikan 1200 bibit kopi robusta terbaik ke para petani kita disini, setidaknya ada 15 orang petani di Desa Tugu Ratu, Kecamatan Suoh, yang menerima bantuan tahap pertama," ujarnya.
Fahrudin mengatakan, pembagian bibit kopi robusta akan terus dilakukan usai panen raya kopi di Lampung Barat, ia mengatakan Oktober mendatang ia akan kembali membagikan bibit kopi kepada para petani lain sebagai bentuk kontribusi.
"Sebagai pecinta kopi tentu kita ingin memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas dan kualitas kopi di Lampung Barat, karena kita terkenal sebagai daerah penghasil kopi terbesar dan itu harus dipertahankan," imbuhnya.
Fahrudin menuturkan, dengan adanya program dan kegiatan semacam itu ia berharap dapat menambah semangat para petani kopi untuk menanam kopi dengan kualitas yang lebih baik agar produktifitas kopi khususnya di Suoh meningkat.
Fahrudin juga mengajak pemerintah daerah dan pemangku kebijakan untuk melakukan program serupa yang sifatnya mensuport petani kopi, sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat khususnya para pelaku kopi di Lampung Barat.
Adi salah satu petani di Kecamatan Suoh mengaku senang dengan adanya bantuan tersebut, sebab menurutnya ditengah harga kopi yang cukup tinggi saat ini diperlukan upaya untuk meningkatkan produktifitas kopi itu sendiri.
Sehingga keseimbangan antara produktifitas dan kualitas harga semakin baik agar kedepan para petani kopi semakin sejahtera. "Dampak nya tentu perekonomian masyarakat khususnya petani bisa lebih baik," pungkasnya.*