PESISIR TENGAH – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mencatat sejumlah luasan areal persawahan di kabupaten setempat terancam gagal panen, dampak musim kemarau yang sedang berlangsung.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Muchtar Husin, mendampingi Kadis KPP Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan hingga kini belum ada laporan yang diterima terkait areal persawahan yang mengalami gagal panen dampak dari musim kemarau.
“ Untuk sawah yang gagal panen sekarang ini belum ada, tapi sudah ada sejumlah luasan areal persawahan yang tersebar dfisejumlah kecamatan yang terancam gagal panen, akibat kekeringan,” kata dia.
Dijelaskannya, sebagian besar areal persawahan yang terancam gagal panen itu berada di wilayah Kecamatan Ngaras, Bangkunat, Krui Selatan, Pesisr Selatan, Pesisir Tengah dan Ngambur.
“ Areal persawahan yang rentan mengalami kekeringan berada di sejumlah kecamatan, terutama dari Kecamatan Pesisir Tengah hingga Kecamatan Bangkunat,” jelasnya.
Sedangkan, untuk areal persawahan yang berada di wilayah Kecamatan Lemong, Pesisir Utara, Karyapenggawa dan Way Krui, terbilang aman dari ancaman kekeringan karena ketersediaan air yang mencukupi.
“ Sebagain besar areal persawahan yang berada di sejumlah kecamatan itu memang aman dari ancaman kekeringan, karena spara petani memaksimalkan keberadaan jaringan irigasi sebagai sumber pengairan,” terangnya.
Menurutnya, saat ini areal persawahan yang rentan mengalami gagal panen adalah petani yang baru melakukan penanaman, sedangkan jika tanaman padi sudah memasuki masa generatif atau pembuahan maka bisa dikatakan aman meski kekeringan.
“ Dalam memaksimalkan proses tanam, kami sudah mengimbau sleuruh petani agar dapat melakukan penanaman sejak Bulan April dan Juni lalu, hal itu untuk mengantisipasi dampak dari musim kemarau yang terjadi,” ujarnya.
Dikatakannya, luasa areal persawahan yang terancam kekeringan itu, memang tidak memiliki sumber pengairan lain selain memanfaatkan curah hujan, sedangkan untuk sumber pengairan lainnya juga mengalami kekeringan.
“ Dalam mencegah kekeringan itu petani bisa melakukan pompanisasi untuk memenuhi kebutuhan air, tapi areal persawahan yang terancam kekeringan itu tidak memiliki sumber air yang bisa dimanfaatkan, sehingga hanya menunggu hujan turun,” pungkasnya. *