BATUKETULIS - Pemerintah Kecamatan Batuketulis, Kabupaten Lampung Barat di dampingi para peratin dari 10 pekon di kecamatan setempat, menyalurkan sejumlah bantuan uang tunai hasil donasi untuk membantu keluarga korban musibah kebakaran rumah di Pekon Atar Bawang, kecamatan setempat.
Bantuan tunai dari masyarakat, aparatur pekon, jemaah masjid serta MTBM Al Islamiyah kecamatan itu diserahkan oleh Camat Batuketulis Sri Handayani. Ia menyampaikan ungkapan bela sungkawa atas musibah kebakaran rumah yang dialami oleh Darlis (37).
Ia berharap bantuan yang berasal donasi 10 pekon tersebut dapat sedikit membantu meringankan beban korban. “Alhamdulillah bantuan berupa uang tunai dari kecamatan dan masyarakat di 10 pekon di Batu Ketulis sudah kita serahkan kepada keluarga sohibul musibah. Semoga dapat bermanfaat dan keluarga bapak Darlis diberi kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini,” ujarnya
Selanjutnya, Sri juga mengimbau warga Kecamatan Batu Ketulis agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi-potensi yang menyebabkan terjadi kebakaran seperti melakukan pengecekan api saat berpergian dan lainnya.
Dikesempatan yang sama, Peratin Atar Bawang Muksir mengucapkan terimakasih kepada pihak kecamatan dan seluruh lapisan masyarakat atas bantuan yang diberikan kepada salah satu warganya yang tertimpa musibah kebakaran. “Kami atas nama pemerintah pekon mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada seluruh donatur yang telah membantu meringankan beban warga kami yang tertimpa musibah kebakaran, semoga Allah membalas dengan pahala yang berlimpat ganda,” ucapnya.
Diketahui sebelumnya, Diduga disebabkan oleh korsleting listrik, satu unit rumah di Pemangku 1, Pekon Atarbawang, Kecamatan Batuketulis ludes terbakar pada Minggu 25 Agustus 2024 sekitar pukul 17:00 Wib.
Lantaran faktor cuaca panas yang berlangsung sejak siang hari ditambah kondisi angin kencang membuat api dengan cepat melahap seluruh bangunan rumah panggung milik korban bernama Darlis (40) tersebut.
Kasi Trantib Batuketulis Aruman mengatakan, kebakaran itu awalnya diketahui oleh anak korban yang mendengar suara seperti ada terbakar dari arah kamar. “Jadi pak Darlis posisi masih di ruang bawah, kemudian anaknya turun dan memberi tahu bahwa dia mendengar suara seperti ada yang terbakar. Saat itu Pak Darlis langsung naik mengecek keatas, dan ternyata mendapati posisi ruang kamar sudah terbakar,” kata Aruman.
Korban, lanjutnya, sempat meminta pertolongan warga untuk memadamkan api, namun kobaran api dengan cepat menyebar dan membakar seluruh bangunan dua lantai berbahan kayu tersebut.
“Api begitu cepat menjalar keseluruh bangunan, jadi nyaris tidak ada harta benda yang sempat dikeluarkan. Hanya tiga sepeda motor yang keluar, sementara surat-suratnya terbakar,” kata dia.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun kerugian ditaksir capai Rp100 juta lebih karena selain bangunan yang ludes, terdapat uang tunai sebesar Rp20 juta dan biji kopi kering sebanyak 800 kilogram hangus terbakar. (edi/lusiana)