10 Sahabat Dijamin Masuk Surga, Abu Ubaidah bin Jarrah Kepercayaan Umat
Abu Ubaidah bin al-Jarrah - Net--
Radarlambar.bacakoran.co – Bernama lengkap Aamir ibnu Abdullah ibun al-Jarrah. Namun, lebih sering dipanggil dengan Abu Ubaidah al-Jarrah. Dia berasal dari keluarga bangsawan Quraisy. Abu Ubaidah termasuk Assabuqunal Awwalun atau golongan pertama yang masuk Islam, dia termasuk yang memeluk Islam melalui perantara dahwah Abu Bakar ash-Shiddiq.
Rasulullah Muhammad menyebut Abu Ubaidah Dalam sebuah Hadis, "Abu Bakar di Surga, 'Umar di Surga, 'Utsman di Surga, 'Ali di Surga, Thalhah di Surga, Az-Zubair di Surga, Sa'ad di Surga, Sa'id di Surga, At-Tirmidzi Abdurahman bin 'Auf di Surga, Abu Ubaidah bin Al-Jarrah di Surga," (Hr. At-Tirmidzi)
Rasulullah SAW sangat mempercayainya , beliau pernah mengatakan, “ Sesungguhnya setiap umat memiliki orang kepercayaan dan orang kepercayaan umat ini adalah Abu Ubaidah bin al-Jarrah.
Dia orang yang sangat ramah kepada semua orang, wajahnya selalu berseri, akhlaknya baik dan sangat pemalu. Namun, saat berada dimedan perang untuk membela kaum muslim, tak pernah ada rasa takut di dalam hatinya. Yang dia khawatirkan dalam setiap peperanganadalah Rasulullah SAW terluka. Maka, setiap gerak matanya selalu mengikuti gerakan Rasulullah SAW.
Abu Ubaidah pernah ikut hijrah ke Habasyah. Lalu, pada akhirnya ia ikut Hijrah ke Madinah bersama Rasulullah SAW. Dia ikuti semua perang yang diikuti oleh semua umat Muslim, dari saat bersama Rasulullah SAW, sampai masa kekhalifahan Umar bin Khattab.
Saat perang Uhud, Rasulullah terluka, pipi beliau terkena pecahan besi karena serangan musuh, Abu Ubaidah secepat kilat mendekati beliau.dengan giginya, dia mencabut dua besi yang menempel di pipi Rasulullah, agar Rasulullah tidak terlalu kesakitan. Dua besi tercabut, bersamaan dengan tercabut pula dua gigi depan Abu Ubaidah. Maka, banyak yang mengenalinya karena giginya yang ompong.
Abu Ubaidah ikut berperang melawan Romawi. Perang itu di pimpin oleh seorang panglima besar bernama Khalid bin Walid. Saat istirahat, seorang utusan Khalifah Umar bin Khattab datang. Utusan itu menyampaikan surat yang sangat mengagetkan . Abu Ubaidah diangkat menjadi panglima perang, menggantikan Khalid bin Walid. Abu Ubaidah menunggu perang usai, dia tidak mau mengganggu konsentrasi dan semangat kaum Muslimin yang sedang menghadapi perang yang berat.
Begitu usai berperang.A bu Ubaidah baru menemui Khalid bin Walid dan menunjukkan surat dari Khalifah, baik Khalid dan Abu Ubaidah patuh dan taa pada perintah Khalifah. (*)