Inilah Penemuan Permukiman Yang berusia 5.000 Tahun di Maroko

Foto: Dok/Net--

Radarlambar.Bacakoran - Topik mengenai bagaimana cara orang kuno hidup terus menjadi salah satu perhatian menarik bagi para ilmuwan. Baru - baru ini para arkeolog menemukan bukti adanya permukiman dan pertanian yang besar berusia sekitar 5.000 tahun di Maroko.
Permukiman kuno tersebut berada di situs arkeologi "Oued Beht" yang terletak di luar Lembah Nil, Maroko. Situs itu pada awalnya ditemukan oleh penjajah Prancis sekitar 100 tahun yang lalu, tetapi memang tidak pernah diteliti lagi oleh mereka.
Pada tiga dekade terakhir, penelitian dilakukan untuk mengetahui lebih jauh tentang apa saja yang terjadi di situs itu pada masa lampau.
Selama 30 tahun lebih, dirinya meyakini bahwa arkeologi Mediterania mengabaikan sesuatu yang penting di wilayah Afrika Utara pada zaman prasejarah akhir tersebut kata Cyprian Broodbank, arkeolog dari Universitas Cambridge, yang dikutip dari Smithsonian Magazine.
Sistem Pertanian Kuno yang Mirip dengan Cara Modern saat ini,
Dalam penemuan itu, arkeolog juga berhasil mengungkap bagaimana masyarakat pada zaman dulu sudah mengenal teknik pertanian yang menyerupai metode pertanian yang sudah modern. Masyarakat sudah bisa menggunakan perkakas atau sistem untuk menyimpan makanan pada masa itu.
Mereka menemukan berbagai perkakas batu dan pecahan tembikar. Dengan teknik penanggalan karbon, para arkeolog memperkirakan bahwa usia benda-benda di situs Oued Beht berasal dari 3400-2900 SM atau sudah berusia sekitar 5.000 tahun.
Menariknya lagi, arkeolog juga mengetahui apa saja pertanian yang dilakukan oleh masyarakat di situ pada zaman dahulu. Hal ini terungkap karena benih yang ditemukan di sebuah lubang besar yang telah dibangun.
"Peradaban itu menanam jelai, gandum, kacang polong, pistachio, serta zaitun. Selain itu, sisa domba, kambing, babi juga sapi menunjukkan ketergantungan mereka pada hewan yang di ternak," tulis mereka.
Ini menandakan kalau penduduk di permukiman kuno itu sudah memiliki kemampuan yang bagus untuk bercocok tanam juga mereka mengolah biji-bijian, serta bergantung pada hewan ternak.
Bukan Masyarakat Nomaden
Sebelumnya, peneliti percaya bahwa orang-orang yang menghuni wilayah situs Oued Beht adalah masyarakat nomaden. Masyarakat berpindah mengikuti alur penggembalaan hewan ternak serta berburu dan mereka mengumpulkan makanan.
Akan tetapi, bukti dari penemuan terbaru menunjukkan bahwa masyarakat yang memang hidup di wilayah itu telah menetap juga telah mempraktikkan teknik Neolitikum, seperti bercocok tanam serta beternak hewan.
Pihaknya menunjukkan bahwa bagian dunia pada situs itu sudah sepenuhnya berubah menjadi zaman Neolitikum, kata Broodbank.
Berdasarkan penemuan yang baru, peneliti menyimpulkan bahwa masyarakat di Oued Beht itu pemukiman pertanian skala besar juga di perkirakan seukuran Troy awal Zaman Perunggu dulu, Orang  yang tinggal di daerah itu kemungkinan besar berasal dari berbagai latar belakang genetik, juga tempat yang seperti Sahara, Semenanjung Iberia, juga Timur Tengah.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan