Soal Kematian Elifitria, Polres Pesisir Barat Sudah Periksa 15 Saksi
JENAZAH Eliftia Sari warga Pekon Sukanegara Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat yang sebelumnya ditemukan dalam kondisi meninggal kini sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk di autopsi.-Foto Dok---
PESISIR TENGAH – Polres Pesisir Barat (Pesbar), telah memeriksa setidaknya 15 saksi, terkait kematian Eliftia Sari (26) warga Pekon Sukanegara, Kecamatan Ngambur, yang ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam kamar rumahnya dengan kondisi tidak wajar.
Bahkan, selain telah melakukan pemeriksaan saksi-saki, juga telah melakukan autopsi jenazah Eliftia Sari, hingga pemeriksaan DNA di Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Polda Lampung.
Kapolres Pesbar, AKBP Alsyahendra, S.I.K., M.H., melalui Kasat Reskrim Iptu Algy Ferlyando Seiranausa, S.Tr.K., M.H., mengatakan, mengenai kematian salah seorang warga di Pekon Sukanegara Kecamatan Ngambur itu kini masih menunggu hasil tes DNA baik Eliftia Sari itu, maupun suaminya, dan terkait lainnnya.
“Selain sudah memeriksa 15 orang saksi, kami juga masih menunggu hasil tes DNA dari Puslabfor Polda Lampung. Biasanya sekitar empat minggu lebih,” katanya, Kamis 24 Oktober 2024.
Meski begitu, kata dia, Satreskrim Polres setempat kini masih melakukan penyelidikan, jika sudah ditemukan titik terang baru akan melakukan tahap selanjutnya yakni tahap penyidikan. Pihaknya juga belum bisa memastikan perihal kematian Eliftia Sari itu, yang pasti Polres Pesbar masih terus memaksimalkan penyelidikan.
“Kita belum bisa simpulkan mengenai kematiannya itu, karena proses penyelidikan dan pemeriksaan saat ini masih sedang berjalan. Bahkan, kita juga masih menunggu hasil autopsi dan hasil tes DNA jenazah Eliftia Sari itu maupun DNA suaminya,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolres AKBP Alsyahendra, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa, pihak kepolisian akan terus bekerja semakismal mungkin untuk segera menemukan pelaku dan juga motif pelaku yang diduga melakukan tindakan keji terhadap korban, Karena berdasarkan hasil pemeriksaan visum luar yang dilakukan oleh dr. Koko Saputra di UPTD Puskesmas Ngambur, itu terdapat bekas kekerasan pada tubuh korban.
“Dari hasil visum luar, bekas tanda itu juga mengindikasikan ada tindakan kekerasan sebelum korban meninggal.” katanya.
Karena itu, kata dia, Polisi saat ini masih terus menyelidiki motif dan pelaku yang diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap korban hingga meninggal dunia tersebut. Sementara itu, sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan, termasuk dari pihak keluarga, serta tetangga korban. Hal itu juga bertujuan salah satunya untuk mengetahui dengan siapa korban terakhir berinteraksi.
“Jenazah korban masih dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Polda Lampung, untuk memastikan penyebab pasti kematiannya,” jelasnya.
Masih kata Alsyahendra, hingga saat ini pihak Kepolisian juga sedang melakukan investigasi menyeluruh untuk mengumpulkan bukti forensik yang dapat membantu mengungkap kejadian tersebut. Untuk itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, serta tidak berspekulasi lebih jauh sebelum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian. Polres akan bekerja semaksimal mungkin.
“Karena itu kita juga berharap agar masyarakat, terutama masyarakat diwilayah rumah korban itu agar tetap tenang, termasuk pihak keluarganya untuk dapat bersabar, karena saat ini pihak Kepolisian masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kematian korban tersebut,” pungkasnya.
Diketahui, masyarakat Pekon Sukanegara, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat, digegerkan dengan adanya seorang warga yang ditemukan disebuah rumah dengan kondisi sudah meninggal dunia sekitar pukul 13.00 Wib, Selasa 8 Oktober 2024.
Informasi yang dihimpun, identitas mayat berjenis kelamin perempuan itu diketahui bernama Eliftia Sari (26) warga Pekon Sukanegara. Sementara itu, Peratin Sukanegara, Matsum, membenarkan bahwa, adanya seorang warga yang ditemukan didalam rumahnya itu sudah dalam kondisi meninggal dunia.
“Berdasarkan informasi bahwa sekitar pukul 13.00 Wib, suami korban yakni Andi Saputra warga kita disini, pulang kerumahnya di Pekon Sukanegara. Saat itu, suami korban melihat anaknya menangis,” kata Peratin Sukanegara, Matsum.
Kemudian, lanjutnya, suami korban (Andi Saputra) saat itu bertanya kepada anaknya mengenai keberadaan ibunya (istri nya) itu. Salah satu anaknya mengatakan bahwa ibunya itu sedang berada di kamar dan tidak bangun-bangun. Selanjutnya, suami korban mengecek ke dalam kamar dan melihat istrinya itu sudah dalam kondisi meninggal dunia.
“Suami korban saat itu langsung melaporkan kejadian itu ke pihak Kepolisian. Setelah itu tim identifikasi dari Polres Pesbar mendatangi lokasi, dan melakukan pemeriksaan,” jelasnya.(yayan/*)