BMKG Prediksi Suhu Indonesia Meningkat pada 2025, Ini Wilayah Terpanas
Ilustrasi kondisi suhu panas. Sumber/Net --
Radarlambar.bacakoran.co- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan suhu di Indonesia akan mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2025.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa suhu udara di seluruh Indonesia diprediksi mengalami kenaikan rata-rata antara +0,3 hingga +0,6 °C sepanjang tahun, dengan puncaknya terjadi antara bulan Mei hingga Juli 2025, yang diperkirakan akan lebih panas 0,4°C dibandingkan dengan suhu normal.
“Periode ini akan lebih hangat dibandingkan rata-rata suhu 30 tahun terakhir,” ujar Dwikorita dalam konferensi pers Climate Outlook 2025 yang disiarkan secara daring.
Wilayah yang berisiko tinggi mengalami suhu ekstrem antara lain Sumatra bagian selatan, Jawa, NTB, dan NTT.
Dwikorita menambahkan bahwa prediksi ini merupakan gambaran umum, namun kondisi cuaca di Indonesia juga dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti dinamika atmosfer, gelombang ekuator, dan pengaruh Samudra Pasifik serta Hindia.
Semua faktor ini harus diperhitungkan dalam merencanakan langkah mitigasi terkait perubahan iklim di Indonesia.
Selain itu, Dwikorita juga menyoroti dampak perubahan iklim yang semakin nyata, seperti kenaikan suhu global yang kini tercatat mencapai 1,45°C di atas rata-rata suhu pada masa pra-industri.
Kenaikan suhu ini berkontribusi pada percepatan naiknya muka laut, yang juga mempengaruhi Indonesia secara signifikan.
Dalam kesempatan terpisah, Dwikorita menyatakan bahwa salah satu bukti perubahan iklim di Indonesia adalah mencairnya gletser di Puncak Jaya, Papua, yang luasnya menyusut hingga 98% sejak 1850.
Fenomena tersebut adalah contoh nyata dari dampak global yang juga dirasakan di Indonesia.
BMKG mencatat bahwa suhu rata-rata di Indonesia meningkat sekitar 0,15°C per dekade. Hal ini menunjukkan bahwa krisis iklim telah mempengaruhi berbagai sektor kehidupan, termasuk ketahanan pangan, pola cuaca, dan kestabilan lingkungan.
Sementara itu, dampak dari kenaikan suhu yang semakin cepat ini dapat meningkatkan risiko kekeringan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa dekade mendatang, yang semakin memperburuk krisis iklim global yang sudah terasa.(*)