500 Meter Jalan Rusak, Warga Terus Nantikan Perbaikan
NANTIKAN PEMBANGUNAN_ Sudah bertahun-tahun warga Pemangku Talangtengah di Pekon Tanjungraya, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, mengeluhkan kondisi jalan yang belum juga membaik. -Foto Edi.--
SUKAU - Sudah bertahun-tahun warga Pemangku Talangtengah di Pekon Tanjungraya, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, mengeluhkan kondisi jalan yang belum juga membaik, meskipun berbagai usulan telah disampaikan melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat pekon dan kecamatan.
Jalan sepanjang 6 kilometer yang menjadi urat nadi perekonomian warga ini, hingga kini masih menyisakan sekitar 500 meter yang belum diperbaiki, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, terutama saat musim hujan.
“Sudah banyak pengendara yang jatuh di jalan itu, tapi kami tidak ada pilihan. Jadi kalau melintas di waktu hujan begini ya harus hati-hati,” ujar Raman, salah seorang warga setempat.
Tak hanya masalah keselamatan, kondisi jalan yang buruk ini juga berpotensi merugikan perekonomian warga. Jalan tersebut merupakan satu-satunya jalur yang menghubungkan Pemangku Talangtengah dengan wilayah lain, termasuk untuk mengeluarkan hasil bumi dari wilayah tersebut. Jika jalan ini terus dibiarkan rusak, bukan hanya keselamatan yang terancam, tetapi juga kelancaran distribusi barang dan pendapatan warga yang terganggu.
Menanggapi itu, Peratin Tanjungraya, Johan Safri, membenarkan adanya permasalahan tersebut. “Atas kondisi itu warga sudah beberapa kali menyampaikan usulan terutama pada kegiatan musrenbang di tingkat pekon. Mereka berharap jalan itu mendapat perhatian, karena dari total sepanjang 6 KM menyisakan 500 meter lagi yang belum dibangun,” kata Johan.
Namun, meskipun sudah sering diusulkan, kenyataannya perbaikan jalan tersebut tak kunjung terlaksana. Kondisi jalan yang masih berupa onderlagh atau batu kasar tajam sangat mengganggu kelancaran mobilitas warga. Jalan yang hanya bisa dilalui dengan hati-hati, terutama oleh pengendara sepeda motor, menjadi sebuah ancaman keselamatan setiap harinya.
Ia menegaskan bahwa jalan tersebut memiliki peran penting sebagai jalur utama akses keluar-masuk wilayah tersebut. “Jalan ini satu-satunya akses keluar-masuk wilayah tersebut, sehingga kondisi yang ada saat ini belum memberikan kenyamanan bagi masyarakat,” imbuhnya.
Menurutnya, persoalan ini bukan sekadar keluhan yang bisa diabaikan begitu saja. Inilah saatnya bagi pemerintah daerah untuk menunjukkan komitmennya dalam memenuhi kebutuhan dasar warganya, yakni infrastruktur yang layak.
“Ya, kami harap pemerintah segera melakukan perbaikan untuk mendukung kelancaran mobilisasi masyarakat," pungkasnya.
Ia menegaskan harapan ini bukanlah permintaan yang berlebihan, melainkan sebuah kebutuhan yang harus segera dipenuhi demi kesejahteraan dan keselamatan warga. Jangan sampai janji yang terus-menerus diutarakan tidak lagi menjadi kenyataan. (edi/lusiana)