Tingkatkan Ketahanan Pangan, Rutan Krui Budidaya Ikan Nila
Sebagai upaya untuk mendukung dan meningkatkan program ketahanan pangan Rutan Krui melakukan budidaya ikan nila. Foto Dok --
PESISIR TENGAH - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Krui, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pemasyarakatan, tapi juga berperan dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui inovasi budidaya ikan nila.
Kepala Rutan Kelas IIB Krui, Fajar Ferdinan, A.Md. IP., S.H., M.H., mengatakan, kegiatan yang dilakukan itu, bukan hanya bertujuan untuk mencukupi kebutuhan pangan di dalam rutan, tapi juga memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk memperoleh keterampilan baru yang dapat mereka manfaatkan setelah menyelesaikan masa hukuman.
“Program budidaya ikan nila ini merupakan upaya yang cerdas untuk memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di lingkungan rutan, dan tidak hanya sebagai solusi untuk ketahanan pangan di dalam Rutan, tetapi juga menjadi sarana pendidikan bagi warga binaan,” kata Fajar, Minggu 10 November 2024
Dikatakannya, pihaknya rutin memantau perkembangan budidaya itu, mulai dari kualitas air, jumlah pakan yang diberikan, hingga pertumbuhan ikan, untuk memastikan hasil yang optimal dan berkelanjutan. Selain memberikan manfaat bagi kebutuhan konsumsi harian, kegiatan ini juga menjadi bagian dari program pembinaan keterampilan bagi warga binaan.
“Dalam setiap tahapan budidaya, warga binaan diajarkan tentang teknik dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengelola ikan air tawar, khususnya ikan nila,” jelasnya.
Masih kata Fajar, pengetahuan ini, dapat berguna bagi warga binaan setelah mereka menyelesaikan masa hukuman dan kembali ke masyarakat. Diharapkan mereka dapat mengembangkan keterampilan ini sebagai bekal untuk membuka usaha di bidang perikanan setelah keluar dari Rutan. Budidaya ikan nila di Rutan Krui tidak hanya bermanfaat secara praktis, tetapi juga memiliki nilai edukatif yang tinggi.
“Melalui kegiatan ini, warga binaan belajar pentingnya tanggung jawab dan disiplin dalam menjalankan sebuah usaha. Selain itu, mereka juga diajarkan cara memelihara lingkungan agar tetap mendukung kelangsungan hidup ikan, seperti pengelolaan kualitas air yang baik,” katanya.
Sementara itu, kata dia, pemantauan rutin yang dilakukan oleh staf dan pejabat struktural di Rutan Krui juga merupakan kunci kesuksesan dari program ini. Setiap aspek dari budidaya ini dipastikan dapat berjalan dengan baik, mulai dari pengawasan kualitas air yang menjadi faktor penting dalam kelangsungan hidup ikan, hingga pengaturan pemberian pakan yang tepat.
“Semua ini kita lakukan untuk memastikan hasil yang maksimal, sekaligus menjaga keberlanjutan dari program ini. Ikan nila yang dibudidayakan di rutan ini dapat menjadi alternatif protein hewani yang terjangkau untuk kebutuhan konsumsi warga binaan,” pungkasnya. *