Tingkatkan Profesionalisme, 1.030 Saksi PDIP Diberikan Pelatihan
PDIP Lampung Barat menggelar pelatihan saksi Pilkada 2024 di kediaman Ketua DPC PDIP Lambar Parosil Mabsus di Purawiwitan Kebuntebu. foto dok --
KEBUNTEBU – Menyambut Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Lampung serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lampung Barat, PDIP Lampung Barat menggelar pelatihan khusus bagi 1.030 saksi, bertempat di kediaman Ketua DPC PDIP Lambar Hi. Parosil Mabsus di Pekon Purawiwitan Kecamatan Kebuntebu, Senin-Kamis (11-14 November 2024).
Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat profesionalisme dan ketangguhan saksi dalam mengawal suara serta menghadirkan teknologi digital sebagai solusi pengawasan.
Dalam pelatihan itu selaku pemateri Kepala Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Lampung Barat Teuku Wahyu, bersama beberapa anggota DPRD Lambar dari PDIP Lambar seperti Sri Nurwijayanti, S.Si., Prayitno, SH., dan lainnya.
Dalam sambutannya, Parosil Mabsus menyampaikan pentingnya peran saksi dalam menjaga transparansi dan kejujuran hasil pemilu. ”Saksi bukan sekadar pengawas, tetapi juga garda terdepan yang memastikan hak suara rakyat benar-benar dihormati. Kami berharap saksi dapat menjadi benteng terakhir dalam mencegah segala bentuk kecurangan,” ujar Parosil.
Ia juga menekankan pentingnya profesionalisme dan kerja cepat, khususnya dalam menggunakan teknologi digital yang akan membantu dalam pelaporan data pemilu secara akurat dan real-time.
Selain itu Parosil yang akrab disapa Pakcik menyebutkan pelatihan saksi ini menjadi langkah nyata PDIP untuk menghadapi tantangan di Pilkada 2024 dengan kesiapan dan profesionalisme tinggi.
Pakcik menyatakan bahwa partai ini akan berjuang keras memastikan suara rakyat tetap menjadi kedaulatan tertinggi dalam setiap proses pemilu.
”Mari bersama-sama kita kawal suara rakyat dan pastikan kemenangan untuk PDIP dan untuk masyarakat Lampung Barat," tegasnya.
Sementara Prayitno, menambahkan pelatihan yang diikuti oleh ribuan saksi dari 15 kecamatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis mereka dalam menjalankan tugas, tetapi juga menekankan penggunaan aplikasi digital yang akan mempermudah proses pemantauan suara.
Dengan aplikasi tersebut, para saksi diharapkan dapat memberikan laporan langsung dari setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS), memastikan suara PDIP tetap aman, dan meminimalisir risiko manipulasi data.
Lanjutnya, menjelaskan bahwa pelatihan kali ini adalah bagian dari upaya PDIP untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman, di mana teknologi memiliki peran besar dalam menjaga kredibilitas hasil pemilihan.
Sedangkan Teuku Wahyu, menambahkan penggunaan teknologi digital ini merupakan inovasi yang diharapkan dapat mempermudah para saksi dalam menjalankan tugas, sekaligus meningkatkan transparansi data.
”Kami ingin para saksi terlatih tidak hanya secara teknis, tetapi juga terbiasa dengan penggunaan teknologi sehingga proses rekapitulasi suara menjadi lebih transparan dan akuntabel,” tambahnya.
Ditempat yang sama Sri Nurwijayanti dalam suasana penuh antusiasme, pelatihan ini juga menunjukkan komitmen PDIP untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas di setiap TPS.