Dibalik Kisah Warga Tembelang Tewas Terseret Arus Sungai, Ada Jembatan Gantung, Tapi Pilih Seberangi Sungai
ilustrasi meninggal dunia.--Foto Dok---
BALIKBUKIT – Warga Pekon Tembelang, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat, bernama Rasyid (40) meninggal dunia usai terseret arus Sungai Way Semangka pada Rabu, 13 November 2024 sekitar pukul 15.30 Wib.
Rasyid yang sedang dalam perjalanan pulang dari kebun bersama dua rekannya, terjatuh dan terseret arus sungai yang deras.
Camat BNS, Mandala Harto, S.Ip., mengungkap penyebab korban teserert sungai, dimana menurutnya di lokasi tersebut sebenarnya terdapat jembatan gantung yang dapat digunakan untuk menyeberang, namun korban dan rekannya memilih jalan pintas dengan melintasi aliran sungai.
Jembatan gantung yang ada, menurutnya, memang memerlukan waktu sekitar 10 menit untuk mencapainya, sementara melintasi sungai dianggap lebih cepat.
”Memang ada jembatan gantung, namun korban bersama dua rekannya memilih jalan pintas menyeberangi aliran sungai karena jaraknya lebih dekat. Jembatan gantung itu memakan waktu sekitar 10 menit,” kata Mandala Harto.
Menurutnya, Rasyid dan rekannya sudah terbiasa melintasi aliran sungai tersebut. Hanya saja, karena cuaca hujan yang terus-menerus mengguyur wilayah tersebut, kondisi air sungai menjadi lebih tinggi dan deras dari biasanya. Mereka tidak memperhatikan perubahan kondisi air yang dapat membahayakan keselamatan.
”Memang mereka sudah terbiasa menyeberang di aliran sungai itu, tetapi tidak memperhitungkan kenaikan air yang terjadi akibat hujan setiap hari. Banyak kiriman air dari hulu yang menyebabkan debit air meningkat,” tambah Camat BNS.
Sementara itu, Pj. Peratin Pekon Tembelang, Tiur Nida Siringo Ringo, S.Kom., menyatakan bahwa jasad Rasyid ditemukan pada dini hari sekitar pukul 05.30, setelah terseret arus sungai. Rasyid kemudian langsung dibawa pulang ke rumahnya, dan sekitar pukul 07.00, prosesi pemakaman dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pekon Tembelang.
”Proses pemakaman dilakukan dengan cepat karena keluarga korban semuanya berada di BNS, jadi tidak ada halangan untuk segera melaksanakan pemakaman,” ungkap Tiur Nida.
Dalam kesempatan tersebut, Tiur Nida mengimbau kepada seluruh warga untuk lebih berhati-hati dalam melintasi aliran sungai, terutama saat cuaca tidak menentu dan curah hujan tinggi. Ia menekankan pentingnya menggunakan jembatan gantung yang sudah tersedia, meskipun memakan waktu sedikit lebih lama.
”Lebih baik terlambat 10 menit melewati jembatan gantung yang aman, daripada nekat melintasi aliran sungai yang berbahaya. Kita tidak tahu kapan air akan naik lagi, terutama setelah hujan deras,” tambahnya.
Pihaknya juga terus mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap kondisi alam dan cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu, demi keselamatan bersama. (adi/nopri)