Tim Geofisika ITS Selidiki Lubang Misterius di Sungai Kaliasat Blitar
BPBD Jatim gandeng ITS pantau lubang misterius. Foto Tim BPBD --
Radarlambar.bacakoran.co-Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur bersama Tim Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melakukan investigasi terhadap fenomena lubang misterius yang muncul di Sungai Kaliasat, Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Fenomena ini menjadi perhatian setelah air dari sungai terhisap ke dalam lubang yang terus membesar.
Untuk mempelajari lebih lanjut kondisi tersebut, tim geofisika ITS menggunakan alat canggih bernama Ground Penetrating Radar (GPR) untuk memeriksa kondisi bawah permukaan tanah. Alat ini memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi objek atau perubahan struktur di dalam tanah tanpa harus menggali. Penelitian ini bertujuan untuk menilai potensi terjadinya pergeseran tanah atau pergerakan lainnya yang mungkin berbahaya bagi wilayah sekitar.
Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, mengungkapkan bahwa pihaknya berharap penelitian ini dapat memberikan penjelasan ilmiah mengenai penyebab lubang tersebut.
Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, mengingat potensi bencana hidrometeorologi yang sering muncul seiring dengan datangnya musim hujan.
"Saat ini kita fokus untuk memverifikasi fenomena ini. Kami ingin memastikan apakah ini hanya peristiwa alam biasa atau ada potensi risiko yang perlu diwaspadai lebih lanjut," ujar Gatot.
Dia juga menekankan pentingnya bagi warga untuk mengikuti petunjuk keselamatan, seperti menjaga jarak dari area yang telah diberi garis polisi.
Fenomena ini pertama kali terdeteksi setelah hujan deras pada awal November lalu, saat seorang warga menemukan lubang di sekitar Sungai Kaliasat. Sejak saat itu, lubang tersebut semakin membesar, menarik perhatian masyarakat dan pihak berwenang.
Kepala Desa Dawuhan, Ahmad Muhibbudin, menyatakan harapannya agar ada kajian yang lebih mendalam mengenai fenomena ini untuk memastikan apakah ada dampak yang bisa membahayakan warga sekitar.
"Sangat penting bagi kami untuk mengetahui apakah fenomena ini bisa membahayakan warga, atau jika itu hanya proses alami yang terjadi di kawasan ini," katanya.
Saat ini, BPBD Jatim dan Tim Geofisika ITS terus memantau dan melakukan kajian lebih lanjut untuk menyampaikan hasil temuan kepada masyarakat dan pihak terkait, sembari menjaga keselamatan warga dengan pengamanan di lokasi yang terdampak.