Mengapa Semua Penerbangan Menghindari Terbang di Atas Wilayah Tibet, Ini Alasannya
PENERBANGAN: Tibet dikenal sebagai "Atap Dunia " karena sebagian besar wilayahnya terletak di ketinggian lebih dari 4.000 meter di atas permukaan laut. Foto Freepik--
Selain faktor teknis, ada juga alasan politik yang perlu diperhatikan. Tibet merupakan wilayah yang memiliki ketegangan politik dengan Pemerintahan China. Beberapa negara dan maskapai penerbangan mungkin menghindari terbang di atas Tibet karena sensitivitas politik yang terkait dengan status wilayah tersebut. Beberapa negara dan maskapai memilih untuk menghindari wilayah yang terkait dengan potensi konflik atau ketidakstabilan politik demi menjaga hubungan internasional dan menghindari masalah diplomatik.
6. Potensi Aktivitas Geologis
Tibet dan sekitarnya berada di wilayah seismik aktif, yaitu kawasan yang rentan terhadap gempa bumi. Aktivitas geologis seperti gempa bumi dan longsoran salju dapat terjadi secara mendadak, berpotensi mengganggu jalur penerbangan dan menambah tingkat risiko terhadap penerbangan yang melintasi daerah tersebut. Meski gempa bumi besar cukup jarang terjadi, tetapi potensi risiko ini tetap menjadi faktor yang harus dipertimbangkan oleh maskapai penerbangan.
Penerbangan yang menghindari wilayah Tibet disebabkan oleh berbagai faktor yang saling terkait, mulai dari ketinggian ekstrem, kondisi cuaca yang tidak stabil, keterbatasan infrastruktur, hingga masalah politik dan keamanan. Semua faktor ini berkontribusi pada keputusan maskapai untuk memilih rute yang lebih aman dan lebih efisien, meskipun hal ini berarti mereka harus menghindari wilayah yang spektakuler namun penuh tantangan ini. Keamanan penumpang dan kru selalu menjadi prioritas utama dalam operasi penerbangan, dan menghindari Tibet adalah langkah yang diambil untuk memastikan keselamatan dalam perjalanan udara.(*)