Mengenal Koin Kuno, Jejak Sejarah dan Nilai yang Terpendam
Koin kuno. Foto Freepik--
Radarlambar.bacakoran.co - Koin kuno bukan hanya sekadar alat transaksi, tetapi juga merupakan jendela yang mengungkapkan berbagai kisah sejarah dan budaya dari masa lampau. Koin-koin ini sering kali menjadi saksi bisu perjalanan peradaban, dari kerajaan besar hingga peradaban yang lebih kecil.
Dalam dunia numismatik, yang merupakan ilmu yang mempelajari koin, koin kuno memiliki daya tarik tersendiri karena selain nilai nominalnya, koin-koin ini menyimpan nilai historis yang tinggi, mencerminkan perkembangan sosial, politik, dan ekonomi masyarakat pada masa tersebut.
Sejarah koin dimulai pada abad ke-7 SM di wilayah Lydian, yang kini termasuk dalam bagian Turki. Koin pertama kali ditemukan dalam bentuk campuran logam emas dan perak yang dikenal sebagai elektrok, yang digunakan untuk menggantikan sistem barter yang telah berlaku sebelumnya.
Penemuan ini kemudian menyebar ke berbagai wilayah, termasuk ke Yunani, Romawi, hingga Asia Timur, menciptakan sistem moneter yang lebih praktis dan efektif. Dalam perjalanan waktu, koin-koin yang digunakan di berbagai peradaban pun berkembang, tidak hanya sebagai alat pembayaran tetapi juga sebagai simbol status dan kekuasaan.
Berbagai jenis koin kuno yang terkenal mencerminkan budaya dan sistem moneter dari setiap peradaban. Salah satu yang paling dikenal adalah Drachma, koin yang digunakan di Yunani kuno. Koin ini terkenal karena desainnya yang indah, sering kali menampilkan dewa-dewi Yunani atau simbol-simbol mitologi.
Di Kekaisaran Romawi, koin Denarius menjadi mata uang utama yang digunakan selama berabad-abad. Koin ini sering kali dihiasi dengan gambar kaisar Romawi, dan simbol-simbol kemenangan yang menunjukkan kejayaan kerajaan tersebut. Di Asia, khususnya di Tiongkok, koin kuno yang terbuat dari logam dengan lubang di tengahnya digunakan sebagai alat transaksi yang praktis, dengan desain yang menunjukkan pengaruh dinasti-dinasti besar yang berkuasa.
Di wilayah Nusantara, koin kuno juga ditemukan sebagai bagian penting dari sejarah perdagangan dan kebudayaan lokal. Koin-koin dari kerajaan Majapahit dan Sriwijaya, misalnya, sering kali ditemukan dalam situs arkeologi dan menggambarkan hubungan perdagangan dengan negara-negara lain, seperti India dan Tiongkok.
Koin-koin ini biasanya terbuat dari perunggu atau perak, dengan desain yang mencerminkan nilai dan simbol kerajaan tersebut. Koin kuno memiliki nilai lebih dari sekadar uang; nilai historis dan artistiknya membuatnya sangat dihargai oleh para kolektor. Beberapa koin kuno, terutama yang langka atau memiliki sejarah yang menarik, dapat bernilai sangat tinggi.
Bahkan, koin yang terlihat biasa saja pun dapat menjadi barang koleksi yang sangat dicari jika memiliki keunikan tertentu. Oleh karena itu, para kolektor koin harus memiliki pengetahuan yang mendalam untuk menentukan keaslian dan kondisi koin yang mereka kumpulkan. Penyimpanan yang tepat juga penting untuk mempertahankan kualitas koin, seperti menggunakan kotak pelindung atau bahan khusus yang dapat menjaga koin tetap dalam kondisi baik.(*)