Kasus Kekerasan Anak di Lampung Barat Tinggi, 47 Anak Jadi Korban

Ilustrasi Kasus Kekerasan Anak. Foto Freepik--
Radarlambar.bacakoran.co – Kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Lampung Barat meningkat tajam. Berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), hingga akhir November 2024, tercatat sudah ada 17 kasus kekerasan yang menimpa anak-anak di daerah tersebut. Total korban kekerasan berjumlah 47 anak.
Kepala DP2KBP3A Kabupaten Lampung Barat, M Danang Harisuseno, S.Ag, M.H., mengungkapkan bahwa jenis kekerasan yang dialami para korban sangat beragam, mulai dari persetubuhan terhadap anak di bawah umur, pelecehan seksual, hingga pencabulan dan perdagangan anak. "Dari total 47 anak yang menjadi korban, 25 di antaranya adalah korban pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru ngaji di Kecamatan Sumberjaya," jelas Danang pada Minggu (1/12/2024).
Selain di Kecamatan Sumberjaya dan Kebuntebu, kekerasan terhadap anak juga terjadi di beberapa kecamatan lain, termasuk Balikbukit, Belalau, Waytenong, Batuketulis, Sekincau, dan beberapa daerah lainnya.
Danang menegaskan bahwa pentingnya peran orang tua dan keluarga dalam mencegah kekerasan terhadap anak sangat krusial. "Orang tua dan anak harus berkomunikasi yang baik sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya kekerasan terhadap anak. Anak yang merasa aman di rumah akan lebih terbuka dalam berbicara tentang masalah yang dihadapi," tambahnya.
Selain itu, DP2KBP3A mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap perlindungan anak di lingkungan sekitar. "Perlinduangan anak merupakan tanggungjawab kita bersama, jadi kita imbau bagi yang mengetahui adanya kekerasan terhadap anak supaya segera melaporkan kepada pihak yang berwennag," tegas dia.
Sebagai bagian dari upaya untuk melindungi korban, DP2KBP3A juga menyediakan pendampingan bagi korban kekerasan dan siap memberikan bantuan hukum serta psikologis. Masyarakat yang mengetahui adanya kekerasan terhadap anak diharapkan segera melapor agar tindakan yang tepat dapat segera diambil.
Dengan semakin tingginya angka kekerasan terhadap anak, peran masyarakat, terutama orang tua dan lingkungan, menjadi sangat penting untuk memastikan masa depan yang lebih aman bagi anak-anak di Kabupaten Lampung Barat. (*)