Akses Transportasi Terhambat, Masyarakat Empat Pekon di Bangkunat Harapkan Perhatian

BUTUH PEMBANGUNAN_ Harapkan Pembangunan _ Warga di empat Pekon terpencil Kecamatan Bangkunat berharap akses jalan menuju wilayah terpencil tersebut dibangun Pemerintah. -Foto Dok---

BANGKUNAT - Warga dari empat Pekon yang terletak di wilayah terpencil Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), yakni Pekon Bandar Dalam, Way Tiyas, Siring Gading, dan Way Haru, kembali mengharapkan agar Pemerintah memberikan perhatian serius terhadap kondisi akses transportasi yang hingga kini masih sangat sulit dilalui.

Peratin Way Haru, Dian Setiawan, mengatakan hingga kini kondisi tersebut menjadi masalah utama bagi masyarakat setempat, terutama saat musim hujan, yang memperburuk keadaan dan semakin mempertegas perlunya perhatian pemerintah terhadap infrastruktur di wilayah itu. Kondisi jalan menuju empat Pekon itu hingga kini masih sangat memprihatinkan. Akses yang ada sangat tidak memadai dan menjadi kendala besar bagi masyarakat.

“Kita berharap ada perhatian lebih dari Pemerintah, terutama dalam hal pembangunan jalan. Selama ini, akses jalan yang ada hanya menghambat mobilitas masyarakat,” katanya.

Dijelaskanya, saat musim hujan, jalan menjadi sangat sulit dilalui dan membuat segala aktivitas menjadi terhambat. Kesulitan akses ini tidak hanya berdampak pada transportasi barang, tetapi juga pada kebutuhan dasar masyarakat. Salah satu contohnya yakni ketika warga membutuhkan perawatan medis. Dalam beberapa kejadian, warga yang mengalami kondisi darurat atau membutuhkan layanan kesehatan harus diangkut dengan cara dipanggul atau ditandu karena kendaraan tidak dapat melewati jalan tersebut.

“Hal ini sangat menyulitkan, terutama jika yang membutuhkan bantuan merupakan warga yang sedang dalam keadaan kritis,” jelasnya.

Menurut Dian, situasi ini sangat berisiko, karena bisa memperburuk keadaan apabila tidak segera mendapatkan penanganan medis yang tepat waktu. Selain itu, kesulitan transportasi juga berdampak pada sektor ekonomi masyarakat. Proses pengangkutan hasil bumi dan kebutuhan lainnya menjadi lebih sulit dan memakan waktu lebih lama, serta harus menanggung biaya dan waktu tambahan karena jalan yang sulit tersebut. Begitu juga dengan dampak lainnya, seperti dibidang pendidikan, maupun bidang lainnya, sehingga akses transportasi tersebut snagat diharapkan

“Tentunya kondisi itu berpengaruh pada daya saing dan kesejahteraan masyarakat yang mayoritas mengandalkan hasil bumi sebagai sumber pendapatan utama masyarakat di empat Pekon itu,” pungkasnya. (yayan/*) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan