Tiga Desa Unik di Indonesia yang Menyimpan Keajaiban Budaya dan Alam
Desa Wae Rebo: Desa yang terletak di kaki Gunung Satar Lenda, Flores, Nusa Tenggara Timur, adalah salah satu desa yang menawarkan pemandangan alam yang memukau dan kehidupan masyarakat yang sangat terjaga. Foto: Freepik--
Radarlambar.Bacakoran.Co -Indonesia memiliki kekayaan budaya dan alam yang tak ternilai harganya. Di berbagai penjuru tanah air, terdapat desa-desa yang menyimpan keunikan tersendiri. Beberapa desa ini menawarkan pengalaman berbeda, baik dalam hal tradisi, adat istiadat, maupun cara hidup masyarakatnya yang masih sangat terhubung dengan alam dan budaya lokal. Berikut adalah tiga desa unik di Indonesia yang wajib dikunjungi untuk merasakan pesonanya.
1. Desa Wae Rebo, Flores, Nusa Tenggara Timur
Desa Wae Rebo yang terletak di kaki Gunung Satar Lenda, Flores, Nusa Tenggara Timur, adalah salah satu desa yang menawarkan pemandangan alam yang memukau dan kehidupan masyarakat yang sangat terjaga. Desa ini dikenal karena rumah adatnya yang berbentuk kerucut, yang disebut Mbaru Niang. Rumah tersebut terbuat dari bambu dan juga atap rumbia yang tingginya bisa mencapai lebih dari 10 meter.
Keunikan Desa Wae Rebo bukan hanya pada arsitekturnya, tetapi juga pada kehidupan sosial masyarakatnya yang sangat mengandalkan sistem gotong royong. Wae Rebo juga terletak di kawasan yang cukup terpencil, sehingga untuk mencapainya, wisatawan harus melakukan perjalanan melewati medan yang menantang, menjadikan kunjungan ke desa ini sangat berkesan. Wae Rebo juga dikenal sebagai desa yang sangat menjaga kelestarian alam dan budaya tradisionalnya. Masyarakatnya masih mempertahankan adat istiadat warisan nenek moyang yang telah diwariskan turun-temurun.
2. Desa Trunyan – Bali
Desa Trunyan terletak di tepi Danau Batur, Bali, dan memiliki tradisi pemakaman yang sangat unik. Berbeda dengan tradisi pemakaman pada umumnya di Bali yang mengubur jenazah, masyarakat Desa Trunyan memiliki kebiasaan untuk meletakkan jenazah yang sudah dibungkus kain di bawah pohon Taru Menyan. Pohon ini dipercaya memiliki kemampuan untuk menghilangkan bau busuk mayat, sehingga jenazah tidak perlu dikubur.
Keunikan lainnya adalah, meskipun jenazah dibiarkan terbuka, bau tidak sedap dari mayat tidak tercium karena efek dari pohon tersebut. Selain itu, suasana di Desa Trunyan sangat tenang dan asri, dengan pemandangan Danau Batur yang indah. Kehidupan masyarakat di desa ini masih sangat sederhana dan tradisional, sehingga wisatawan yang datang tidak hanya akan melihat keunikan adat, tetapi juga merasakan kedamaian dan keaslian Bali yang berbeda dari kawasan wisata mainstream.
3. Desa Sade – Lombok, Nusa Tenggara Barat
Desa Sade yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat, merupakan desa adat yang dihuni oleh suku Sasak, yang terkenal dengan tradisi dan budaya yang masih dijaga dengan baik. Salah satu daya tarik utama dari Desa Sade adalah rumah adatnya yang terbuat dari bambu dan atap jerami. Rumah-rumah ini dirancang sedemikian rupa untuk mengatasi panasnya iklim tropis di Lombok, dengan ventilasi yang baik dan struktur yang kokoh.
Selain arsitekturnya yang unik, masyarakat Desa Sade juga terkenal dengan keterampilan mereka dalam menenun ikat, sebuah tradisi yang telah diwariskan selama berabad-abad. Pembuatan kain ikat ini tidak hanya merupakan kegiatan ekonomi, tetapi juga bagian penting dari identitas budaya masyarakat Sasak. Desa ini juga sangat terkenal karena kehidupan masyarakatnya yang masih sangat terikat dengan tradisi, seperti dalam hal pernikahan dan upacara adat lainnya.
Indonesia memiliki banyak desa yang menyimpan kekayaan budaya dan tradisi yang unik. Desa Wae Rebo, Trunyan, dan Sade adalah contoh nyata betapa beragamnya budaya Indonesia, serta bagaimana masyarakat setempat berhasil menjaga dan melestarikan tradisi mereka dalam kehidupan sehari-hari. Mengunjungi desa-desa ini bukan hanya tentang menikmati keindahan alam, tetapi juga belajar mengenai cara hidup yang harmonis dengan alam serta betapa pentingnya menjaga warisan budaya untuk generasi mendatang.(*)